Menaker, M. Hanif Dhakiri. |
Jakarta, Trans - Indonesia dihadapkan dengan
berbagai tantangan baik internal maupun eksternal. Untuk menghadapi tantangan tersebut kata kuncinya adalah daya saing,
karena tidak
ada satupun negara yang dapat survive tanpa adanya daya saing. Untuk menjadi bangsa yang kompetitif, Indonesia paling
tidak memiliki 4 modal utama, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam,
stabilitas politik dan posisi letak geografis NKRI.
"Kapabilitas
individu, komitmen, kompetensi, dan pengalaman pribadi yang dimiliki oleh
setiap individu akan membawa organisasi mencapai kinerja yang diperlukan,"
ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Menaker, human capital penting sebagai sumber
inovasi. Selain itu, human capital juga memberikan nilai tambah melalui
motivasi, komitmen, kompetensi serta efektivitas kerja yang akan
dikontribusikan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Sehingga memberikan sustainable
revenue bagi suatu organisasi/perusahaan.
“Dengan populasi SDM terbesar di wilayah ASEAN
sekitar 242 juta jiwa atau setara 40 persen dari total jumlah populasi ASEAN.
Apalagi lagi jika dikaitkan dengan bonus demografi yang akan terjadi beberapa
tahun kedepan. Semakin memposisikan Indonesia sebagai negara yang memiliki
posisi tawar yang sangat strategis dalam percaturan ASEAN," papar Menaker.
Posisi tawar
tersebut, lanjut Menaker, akan didapatkan jika SDM Indonesia memiliki daya saing.
Daya saing harus diciptakan, dipelihara, dan bahkan harus memiliki tantangan
untuk menguji ketahanannya, sehingga semakin memiliki ketahanan dan kekuatan.
Disinilah letak
pentingnya membangun dan menyiapkan kekuatan SDM, yang mampu menghadapi
tantangan atau permasalahan, dan media untuk menumbuhkembangkan SDM yang
berkualitas adalah melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
Tingkatkan Kompetensi
Di era ini, Menteri Hanif juga menyadari bahwa setiap anak
bangsa dituntut secara alami oleh dunia internasional untuk terus meningkatkan
kemampuan. Oleh karena itu, ia selalu
menyatakan akan pentingnya kompetensi untuk memenangkan persaingan
global.
Menurutnya, kompetensi tenaga kerja dan sertifikasi
ketenagakerjaan merupakan solusi sebagai upaya meningkatkan produktivitas
tenaga kerja. Selanjutnya, produktivitas tenaga kerja merupakan variabel kunci
untuk memenangkan persaingan antar individu, antar industri, antar sektor,
antar daerah, dan antar negara.
Beberapa waktu lalu, Menteri Hanif juga mengingatkan kembali
akan pentingnya kompetensi, saat memberi kuliah umum tentang peningkatan SDM, di
Kampus Batam Tourist Politeknik. “Jadilah yang
terbaik dari yang baik di bidangmu!,” tegas Menaker Hanif.
Menteri tiga
anak itu menjelaskan, peningkatan SDM harus terus digenjot
untuk bisa bersaing di luar negeri. SDM menjadi tolak ukur sukses dan tidaknya
sebuah Negara, untuk itu mari terus tingkatkan sumber daya kita.
Menaker juga tekankan
pentingnya mengasah kompetensi karena skill menjadi syarat mutlak untuk dapat bersaing. “Tanpa skil, kita akan
menjadi bangsa yang tertinggal,” tandas dia. | Rechan Nazar
0 Komentar