Ilustrasi Kawasan Transmigrasi. |
Lebak, Trans - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial Kabupaten Lebak, Maman Suparman mengatakan, minat warga menjadi calon
transmigran meningkat.
Meningkatnya calon transmigran
itu karena pengiriman transmigran asal Lebak ke berbagai daerah di Kalimantan
Barat, Maluku Utara, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan berhasil mengelola
pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Tahun ini sekitar 50 kepala
keluarga mendaftar calon transmigran, sedangkan tahun lalu hanya 30
KK,"jelas Maman.
Bahkan, berdasarkan tim
monitoring ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan mereka sukses
mengembangkan kebun jeruk dan sayur-sayuran.
Dia mengatakan, kehidupan mereka
bisa menjadi lebih baik dengan pendapatan rata-rata Rp 14 juta per bulan.
Selain itu, pengiriman transmigran asal Kabupaten Lebak pada 2013 ke Kabupaten
Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat, sudah berhasil mengembangkan perkebunan
kelapa sawit seluas dua hektare.
"Keberhasilan serupa juga
dialami transmigran asal Lebak di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Kami
terus mendorong para transmigran Kabupaten Lebak bisa meraih keberhasilan
ekonomi dan juga bisa memutus mata rantai kemiskinan," ujarnya.
Menurut dia, saat ini
transmigrasi masih diperlukan dengan sasaran warga yang tidak memiliki lahan
atau tanah juga rumah. Tujuan bertransmigrasi ke luar daerah tersebut guna mendongkrak
kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Namun, pengiriman calon
transmigran hingga saat ini relatif kecil dan tidak bisa memenuhi permintaan
warga.
Pada 2016, kata dia, kuota
transmigran Kabupaten Lebak hanya 10 KK. Peserta transmigran itu dikirim ke Kabupaten
OKI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). "Kami berharap pemerintah dapat
menambah jumlah kuota transmigrasi itu," ucapnya.
Syarat untuk mengikuti
transmigrasi antara lain usia minimal 18 dan maksimal 50 tahun, sudah
berkeluarga (kecuali bujangan memiliki keahlian khusus), duda/janda, jika ada
diutamakan pria, ada surat keterangan domisili, mendaftar secara sukarela,
memiliki keahlian atau keterampilan.
"Saya kira tingginya minat
warga Lebak bertransmigrasi itu guna mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik
dengan menggarap lahan pertanian," ucapnya.
Sementara itu, Budiman (50),
warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak mengaku, dirinya sudah mendaftar
calon transmigran namun hingga kini belum bisa diberangkatkan dengan alasan kuota
pengiriman relatif kecil.
"Kami berharap
tahun ini bisa dikirim ke lokasi transmigrasi agar kehidupan di sana menjadi
lebih baik dan sejahtera," tuturnya. |
Yus/Labora Taruly
0 Komentar