Ilustrasi Pembebasan Tanah. |
Bekasi,
Trans
- Terkait rencana Pemerintah Kota Bekasi membebaskan tanah di Kp. Pocol,
Kp Utan, Kp Poncol Bulak dan Puri Asih Sejahtera Kelurahan Jakasetia Kota
Bekasi diduga untuk kepentingan Pengembang PT. Agung Sedayu
Group.
Hal ini
dikatakan Jhon Hepi Manurung Pemimpin Redaksi Surat Kabar Profesional. Menurut Jhon Hepi, apabila pembebasan tanah
tersebut untuk kepentingan Pemkot Bekasi dalam hal itu diperuntukkan
memperlebar jalan maka seharusnya pembebasan dilakukan sepanjang jalan mulai
Petromax Bekasi Square hingga Pasar Rebo Jatiasih. “Sehingga
tidak terkesan tebang pilih,” tandasnya.
Rencana
pembebasan lahan tersebut diketahui warga setelah mendapat Surat Peringatan
dari Dinas Tata Kota (Distako) yang ditandatangani Kepala Dinas, Ir. A. Koswara
yang pada intinya memerintahkan warga agar membongkar bangunannya sendiri.
Karena melanggar
Perda No. 17 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Ijin Pemanfaatan
Ruang, Perda No. 15 tahun 2012 tentang Retribusi Ijin Mendirikan
bangunan dan Perwal No. 24 tahun 2014 tentang Garis Sempadan.
Sementara lahan
yang ditempati warga adalah tanah negara asset Departemen PU yang dikelola
Perum Otorita Jatiluhur dengan SK Direksi PJT II No.20/0385/SIPLS/In II/1997 Perihal
Surat Ijin Pemanfaatan Lahan Sementara (SIPLS). Dan selama mereka menempati
lahan itu tidak pernah disuruh pindah oleh pihak Perum Jasa Tirta.
Sekadar
mengingatkan bahwa pada tahun 2010 sudah pernah dilakukan pembongkaran lahan
tanah negara Departemen PU sebelah selatan untuk pembuatan jembatan milik PT. Agung
Sedayu Group.
Nah berhubung
tahun 2017 akan dilaksanakan Pilkada maka zona warga Kp. Poncol,
Kp Utan, Kp. Poncol Bulak dan Puri Asih Sejahtera digusur oleh
Pemkot Bekasi.
Meski demikian, sebanyak
56 KK yang resmi dikirimi surat teguran oleh pihak Distako, sebagai warga
negara yang baik dan taat pada pemerintah bersedia dilakukan pembongkaran asal
diberikan kompensasi yang manusiawi dan tidak tebang pilih. Oleh karena itu, diharapkan Walikota
Bekasi, Rahmat Effendi tanggap terhadap warga tersebut bukan asal
gusur bak perilaku tidak manusiawi. |
Lora
0 Komentar