Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. |
Serang,
Trans
- Pertarungan dua kubu besar dalam Pilgub Banten 2017 bakal berlangsung sengit.
Tim pemenangan mengaku bakal all-out mengerahkan kekuatan jaringan politiknya
untuk memenangkan Pilgub Banten. Bahkan, keduanya yakin bakal keluar sebagai
pemenangnya.
Ketua Tim Pemenangan
Rano-Mulya, Agus Setiawan mengaku, meski kekuatan jaringan tersebar di delapan
wilayah, yang menjadi fokus adalah perebutan suara di Tangerang Raya
(Kota/Kabupaten Tangerang dan Tangsel-red) serta Kabupaten Lebak.
Menurutnya,
strategi politik ini beralasan, lantaran hampir 65 persen lebih populasi
penduduk Banten tersebar di wilayah tersebut. “Secara matematis di Tangerang
Raya. Selain itu, Tangerang dekat dengan ibukota,”terang Agus Setiawan.
Dikatakannya,
sebaran penduduk di Tangerang Raya lebih merata. Terlebih, wilayah ini
ditunjang dengan tingkat kesadaran berpolitik masyarakatnya yang lebih matang.
“Populasi terbesar dan rasional bisa kita maksimalkan. Makanya, kita beri
perhatian khusus meski daerah lain tidak kita abaikan,” paparnya.
Sementara,
bidikan lain potensi suara di Kabupaten Lebak lantaran wilayah ini merupakan
daerah harapan baru di bidang sosial dan ekonomi. “Salah satu pusat kejayaan
Banten ada di Lebak. Utara sudah penuh, jadi wilayah selatan adalah harapan
baru sehingga perlu kita beri perhatian,” ujarnya.
Ia mengaku,
sudah mengonsolidasikan semua kekuatan politik untuk memenangkan jagoannya.
“Tiga partai pengusung all-out. Relawan juga sudah bergerak sejak lama,”
katanya.
Pihaknya
optimistis kandidatnya dapat memenangkan Pilgub Banten dengan capaian dukungan
mencapai 62 persen. Namun, kemenangan tersebut dicapai dengan cara terhormat.
“Range-nya antara 56 sampai dengan 62 persen.
Tapi, yang sangat penting kita ingin menang terhormat sehingga dalam proses ini
integritas pasangan calon, partai, dan relawan terjaga,” katanya.
“Selain target wajib menang, kita ingin menang
dari sisi proses, yaitu tingkat partisipasi pemilih minimal bisa tercapai 80
persen. Karena selama ini tingkat partisipasi kita rendah. Saya ingin
partisipasi publik mencapai 80 persen sehingga kemenangan kita lebih indah dan
kesadaran rakyat timbul,” imbuh Agus.
Untuk
mempermudah koordinasi antara parpol, relawan, dan paslon, Agus membuat pola
komunikasi terintegrasi. Tujuannya agar parpol pendukung, relawan, dan paslon
sama-sama bersatu untuk mencapai kemenangan.
“Ini kita harapkan menjadi arah komunikasi
efektif di antara tiga elemen penting dan kita masing-masing elemen mengambil
peran untuk memenangkan,” katanya.
Berbeda dengan
itu, tim WH-Andika tidak memfokuskan wilayah garapan. Tim pemenangan WH-Andika,
Bahrul Ulum mengatakan, mesin politik di delapan kabupaten kota se-Banten sudah
berjalan untuk memenangkan pasangan WH-Andika.
Dikatakan, baik
mesin politik jaringan relawan atau struktur partai pendukung. “Dari delapan
kabupaten kota, kita memiliki kekuatan besar. Dari struktur parpol, kita lebih
siap,” katanya.
Tidak hanya
partai, lanjutnya, dukungan dari struktur jaringan relawan terus mengalami tren
kenaikan. Relawan ini tersebar di seluruh wilayah Banten.
“Semakin hari semakin mendapat respons positif
untuk bergabung dan menyatakan siap untuk memenangkan pasangan WH Andika,” kata
Ulum yang tidak memerinci secara detail jumlahnya.
“Intinya kita yakin bisa memenangkan pasangan
WH-Andika. Soal target berapa persen, kita enggak muluk-muluk. Yang jelas
targetnya menang mutlak,” imbuh pria yang menjabat sebagai Sekretaris DPD
Partai Golkar Banten ini.
Meski begitu,
kata Ulum, semua tim tetap waspada dan bergerak hingga akhir pertarungan Pilgub
Banten. Bahkan, pihaknya tetap fokus bergerak di semua wilayah tanpa ada yang
dibedakan.
“Dalam politik kita enggak bisa duduk manis.
Kita hanya perlu kewaspadaan untuk mempertahankan kemenangan yang ada di depan
mata,” kata Ulum.
Terkait
efektivitas pola komunikasi koalisi parpol yang cukup gemuk, Ulum mengatakan,
sejauh ini berjalan efektif. Buktinya pelaksanaan deklarasi pasangan WH-Andika
beberapa waktu lalu berjalan lancar.
“Dari awal kita deklarasi dengan persiapan dua
hari saja bisa berjalan maksimal. Itu tandanya koordinasi parpol pendukung
walaupun gemuk itu efektif dan efesien. Apalagi, sekarang ini zaman sudah
canggih, kita tidak mesti duduk ketemu, tapi bisa didiskusikan di grup WhatsApp
(WH-Andika-red),” katanya.
“Semua wilayah kita fokus untuk mempertahankan
posisi dan kondisi kekuatan WH-Andika hari ini. Di semua kabupaten kota yang
responsnya sudah positif kita pertahankan agar trennya lebih meningkat lagi dan
akhirnya kita menang,” imbuh Ulum.
Seperti
diketahui, pesta demokrasi lima tahunan di Banten akan diikuti oleh dua
pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Banten, yakni Wahidin
Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief
(Rano-Mulya).
Dari sepuluh partai yang
menduduki kursi di DPRD Banten, pasangan WH-Andika mendapat dukungan tujuh
partai, yaitu Golkar, Demokrat, Hanura, PKS, PAN, PKB, dan Gerindra. Sementara,
paslon Rano-Mulya mendapat dukungan tiga partai, yakni PDIP, PPP, dan NasDem dengan
total 28 kursi di parlemen. (Yus/Labora
Taruly)
0 Komentar