Presiden Joko Widodo mengahadiri puncak HGN dan HUT PGRI ke-71. |
MAKASSAR,
KORANTRANSAKSI.com - Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengakui, bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhadjir Effendy telah menyampaikan keinginan untuk menghapuskan
Ujian Nasional (UN) pada tahun ajaran 2017 mendatang. Namun
Presiden menilai penghapusan UN itu masih proses karena masih harus menunggu
keputusan melalui Rapat Terbatas (ratas) dulu.
“Memang dari
Menteri Pendidikan menyampaikan itu, tapi tentu saja harus ada ratas nya dulu.
Harus ada Rapat Terbatas yang nantinya kita putuskan,” tegas Presiden Jokowi
menjawab wartawan usai mengadiri sosialisasi program tax amnesty, di Hotel
Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/11/2016)
malam.
Presiden
menjelaskan, memang perlu untuk mengetahui standar-standar dari ujian, dari
kualitas pendidikan di Indonesia. Karena itu, kalau Ujian Nasional diperlukan
akan dilakukan. “Kalau tidak, saya belum tahu seperti apa, datanya seperti
itu,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya saat
dihubungi media di Jakarta, Jumat (25/11/2016)
siang, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah memutuskan untuk
menghapus Ujian Nasional mulai tahun ajaran 2017 mendatang. “Keputusan ini
tinggal menunggu Instruksi Presiden (Inpres),” ujarnya.
Menurut Mendikbud,
ujian akhir bagi siswa sekolah didesentralisasi. Pelaksanaan ujian akhir bagi
siswa SMA-SMK dan sederajatnya, lanjut Mendikbud, diserahkan ke pemerintah
provinsi. Sementara untuk level SMP dan SD sederajatnya diserahkan ke
pemerintah kabupaten/kota.
Mendikbud
menjelaskan, kelulusan siswa akan ditentukan oleh pihak sekolah, dimana hasil
ujian akhir jadi salah satu pertimbangan, bukan jadi satu-satunya faktor
penentu kelulusan.
Ia menyebutkan,
Ujian Nasional akan kembali digelar jika level pendidikan di Indonesia sudah
merata. Karena itu selama masa penghentian Ujian Nasional, menurut Mendikbud,
pihaknya akan mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan agar merata
se-Indonesia.
“Ujian Nasional
tetap akan saya lakukan sesuai dengan amanah Mahkamah Agung kalau semua
pendidikan di Indonesia sudah bagus. Makanya nanti akan pemetaan saja. Nanti
kita lihat apakah perbaikan di 2017 cukup signifikan,” kata Muhadjir. (Q4/Rel)
0 Komentar