Dari 31 blok banjir, DBMSDA Kota Tangsel sudah
melakukan penanganan sebanyak 27 blok dari rentang waktu 2012 sampai 2015.
TANGSEL, KORANTRANSAKSI.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas
Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus
menjalankan program untuk mengentaskan banjir di kota dengan moto Cerdas,
Modern dan Religius itu. Dari 31 blok banjir yang ada, hingga tahun anggaran 2016
ini sudah 87 persen di antaranya tertangani, sedangkan sisanya masih dalam
penanganan.
Kepala
DBMSDA Kota Tangsel, Retno Prawati mengatakan dari 31 blok banjir, pihaknya
sudah melakukan penanganan sebanyak 27 blok dari rentang waktu 2012 sampai
2015. Sedangkan empat blok banjir sisanya, bakal dilakukan penanganan secara
bertahap mulai tahun anggaran 2016 sampai 2018.
"Masih
ada empat blok banjir yang harus kami tangani, antara lain Blok Angke Serua,
Blok Cibenda, Blok Kedaung Hulu dan Blok Cisadane. Kami koordinasi dengan
berbagai pihak untuk melakukan penanganan empat blok ini, karena beberapa titik
banjir di antaranya berkaitan dengan instansi lain," kata Retno Prawati.
Ia merinci,
blok pertama yakni Blok Angke Serua. Di kawasan ini ada beberapa titik banjir,
seperti Jembatan Jalan Aria Putra tepat di depan Perumahan Green Hills. DBMSDA
Kota Tangsel tidak bisa melakukan penanganan di lokasi itu, lantaran merupakan
kewenangan Pemprov Banten.
Sedangkan
di Perum Pondok Maharta, ia mengaku harus koordinasi dengan Pemkot Tangerang
lantaran pelebaran perbatasan sungai kewenangannya berada di ranah Pemkot
Tangerang. Untuk di titik banjir Kayu Gede, menurutnya pihak Bintaro berjanji
bakal menyediakan pompa penyedot air.
"Masih
di Blok Angke Serua, titik banjir lainnya adalah di Pondok Safari. Itu harus
dilakukan pelebaran sungai, tapi kewenangan Pemkot Tangerang. Sedangkan di Puri
Bintaro Hijau, kendalanya yakni elevasi sungai lebih tinggi dari perumahan.
Jadi, perumahan berada di bawah sungai," tandasnya.
Untuk Blok
Cibenda Hulu, menurut Retno titik banjirnya berada di Perumahan reni Jaya. Ia
mengaku, di sepanjang sungai terdapat bangunan permanen yang menghalangi aliran
sungai. Belum lagi, di lokasi juga terjadi pembelokan sungai. Sedangkan di
Perum Serua Permai, menurutnya banjir disebabkan lantaran lokasi tersebut
merupakan daerah cekungan.
"Di
blok Cibenda Hulu juga terdapat titik banjir lain, yakni Tol BSD KM 8. Kita ada
kendala penanganan, yakni dimensi gorong-gorong kecil. Ini menjadi kewenangan
BSD Tol selaku pengelola Jalan Tol," jelasnya.
Untuk di
Blok Kedaung Hulu, menurutnya Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) masih
menjadi titik banjir. Kondisi di lokasi tersebut, menurut dia serupa dengan di
Reni Jaya, yakni banyak terdapat bangunan permanen di atas sungai dan
pembelokan sungai.
"Untuk
Blok Cisadane, ada Perum Pesona Serpong. Kita koordinasi dengan pusat, karena
penanganan Sungai Cisadane merupakan kewenangan pusat. Sedangkan di Perumahan
Citra Prima Serpong, kendala penanganan yakni Saluran Pembuangan Serpong
Lagoon," tandasnya.
Retno
mengaku, untuk lokasi lain yang rutin dilanda banjir, yakni Kampung Bulak
Maharta bakal segera dilakukan penanganan berupa pelebaran sungai, peninggian
dan perkuatan tanggul sungai, pembuatan TPT keliling Peurmahan Pondok Kacang
Permai dan peninggian tiga unit jembatan. "Banjir di lokasi ini disebabkan
luapan sungai Serua. Kita akan lakukan penanganan tahun 2017," tandasnya.
Luapan
Sungai Serua juga menjadi penyebab banjir di Villa Bintaro Regency. Menurutnya,
penanganan yang dilakukan di lokasi ini berbarengan dengan penanganan dengan
kawasan banjir di Kampung Bulak Maharta, yakni peninggian tanggul sungai.
"Puri Bintaro Hijau juga menjadi titik banjir akibat luapan Kali Ciputat
dan merupakan daerah cekungan. Kita akan lakukan pengerukan, perbaikan pintu
air dan penanganan turap," kata Retno menambahkan.
Masih
menurut Retno, ada tiga titik lain yang juga menjadi perhatian DBMSDA Kota
Tangsel. Antara lain, Perumahan Arinda Permai yang merupakan daerah cekungan.
Di lokasi, pihaknya bakal melakukan perbaikan saluran drainase. Untuk kantor
Kelurahan Jurang Mangu Barat, menurutnya dilanda banjir karena luapan Kali
Cantiga dan merupakan daerah bekas rawa. "Kami akan lakukan perbaikan dan
peninggian tanggul Kali Cantiga," tandasnya.
Retno
mengaku, pihaknya juga bakal melakukan peninggian jembatan di Jalan Ceger.
Daerah tersebut kerap dilanda banjir lantaran jembatan lebih rendah daripada
ruas jalan. "Kita akan lakukan secara bertahap, karena harus koordinasi
dengan instansi lain," kata Retno menambahkan.
Perbaikan Jalan dan Drainase Jalan
Pada bagian
lain, Kepala Bidang Bina Marga pada DBMSDA Kota Tangsel, Aries Kurniawan
mengatakan ada beberapa pekerjaan yang dilakukan bidangnya. Antara lain
perbaikan Jalan Reni Jaya sekaligus perbaikan saluran sepanjang 1 Kilometer
dengan lebar 5 meter.
"Untuk
ruas jalan yang retak penanganganan yang dilakukan, yakni ATB (Asphalt Treated
Base) atau aspal hotmix. Itu berlaku untuk Jalan Surya Kencana (Pamulang) dan
Jalan Bhayangkara. Kita juga sedang melakukan penanganan betonisasi akses
menuju Tandon Ciater," kata Aries. (Adv)
0 Komentar