Lokakarya Majalah ‘PR Indonesia’ di Belitung. |
BELITUNG, KORANTRANSAKSI.com - Peran penting
dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka merupakan hak publik untuk
memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundangan undangan. Hak atas
informasi menjadi bagian yang sangat penting, semakin terbuka informasi
penyelenggaraan negara yang dapat diawasi publik dan maka penyelenggaraan
negara dapat dipertanggungjawabkan.
Peran humas yang
profesional makin dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas informasi serta
pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan publik. Hak informasi yang
jernih hanya bisa didapat dengan kompetensi dan profesional yang mengedepankan
kepentingan publik.
Poin itu tercetus
dalam lokakarya Majalah ‘PR Indonesia’ bertajuk ‘How to Win Corporate
Credibility and Trust in Distruptive Era Through Strategic Public Relation
Approach and Public Relation Writing Skill’ di Belitung, 9-10 Desember 2016.
Acara ini digelar sekaligus sebagai ajang berkumpul jejaring para humas
professional untuk berbagi ilmu pengetahuan dalam menghadapi perkembangan dunia
teknologi yang menuntut profesi humas untuk lebih responsif.
Deputi IV Kepala
Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo menekankan, peran kehumasan dalam sektor apapun
saat ini sangat penting, apalagi dalam era digital. “Humas harus mampu berperan
melakukan mediasi agar ada komunikasi dua arah,” katanya.
Eko mengingatkan,
di era keterbukaan ini, humas atau PR profesional sebaiknya mengajak publik
untuk partisipatif memperoleh informasi. “Negara sudah mengatur agar setiap
badan publik memiliki PPID (Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi) "
kata Eko Sulistyo.
Lokakarya di pulau
yang berjuluk ‘Maldiven van Andalas’ atau Maladewa-nya Sumatera ini diikuti
komunitas humas dari pemerintah, BUMN dan swasta. Hadir antara lain narasumber
dari organisasi Ikatan Pranata Humas Pemerintah (Ipra Humas), Asosiasi Public
Relation Indonesia (APRI), Humas Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Petrokimia Gresik, Surveyor Indonesia, Garuda Milliage Flyer,
Adhya Tirta Batam, Mayora, Astra Agro, Bank Bukopin.
“Lokakarya
kehumasan ini dimaksudkan untuk pembangunan kompetensi, penguatan jejaring dan
pengembangan profesi humas sebagai profesi yang strategis,” kata pemimpin
redaksi Majalah PR Indonesia, Asmono Wikan.
Peserta lokakarya
diterima sebagai tamu kehormatan Bupati Belitung Sahani Saleh yang memaparkan rencana
pengembangan potensi pariwisata Belitung “Kami ingin Belitung menjadi
geowisata, lautnya merupakan pertemuan arus panas dan dingin. Tak akan ada lagi
industri pertambangan lagi di Belitung,” papar Sahani. (Rita)
0 Komentar