TASIKMALAYA, KORANTRANSAKSI.com - Maraknya
perampokan dan pencurian yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah
Kota Tasikmalaya sudah tidak mengenal dan membedakan lagi calon korbannya,
bahkan sekolah pun menjadi sasaran. Seperti yang terjadi di SDN 1 Kawalu, Kota Tasikmalaya baru-baru ini.
Di Kecamatan Kawula kejadian pencurian sudah terjadi
kesekian puluh kalinya, belum lagi di Kecamatan yang lainnya yang ada di Kota
Tasikmalaya. Modus para pelaku sama, yakni mengincar semua peralatan sekolah
yang mempunyai nilai jual tinggi. Kejadian pencurian semacam
ini merupakan pukulan berat bagi dunia
pendidikan dan
membuat sekolah-sekolah yang lainnya menjadi khawatir, karena merasa sekolahnya sudah tidak aman
lagi.
Kepala SDN 1 Kawula, Sahidah. SPd.Msi membenarkan bahwa sekolahnya pernah disatroni maling
pada tanggal 16 Mei 2016 lalu, dengan kerugian ditaksir mencapai puluan juta
rupiah. Barang-barang yang diangkut pencuri antara lain, seperangkat komputer termasuk printer, 1 (satu)
buah televisi berwarna dan peralatan lainnya.
“Diperkirakan pelakunya lebih dari satu orang. Mereka masuk dengan cara memanjat tembok, kemudian masuk ke
ruangan perpustakaan dengan cara merusak kunci jendela maupun pintu teralis,” jelasnya.
Sahidah mengatakan bahwa kejadiannya
tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kawalu dan
sudah diproses sebagaimana mestinya. “Sekarang
tinggal menunggu
kabar dari pihak kepolisian,” terangnya.
Pihak sekolah, lanjutnya,
juga tidak lupa melaporkan kejadian ini ke pihak Dinas Pendidikan Kota
Tasikmalaya maupun pusat agar tidak menimbulakan kekeliruan administratif. “Dengan adanya kejadian
seperti ini dapat dijadikan sebagai sebuah pelajaran. Dan
ini membuat kami semakin waspada lagi. Kami berharap mendapatkan
lebih sebagai gantinya,” pungkasnya. (ZAMZAM H)
0 Komentar