Kartu Indonesi Pintar. |
JAKARTA, KORANTRANSAKSI.com - Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memulai proses distribusi Kartu
Indonesia Pintar (KIP) untuk anak yatim dan yatim-piatu, baik yang ada di panti
asuhan maupun yang berada di luar panti asuhan pada bulan Januari
2017.
Mendikbud Muhadjir
Effendy mengatakan, Kemendikbud juga akan memastikan penerima KIP untuk
kategori anak yatim dan yatim-piatu adalah mereka yang benar-benar berasal dari
golongan tidak mampu.
"Anak yatim
yang menerima KIP tersebut harus betul-betul tidak mampu secara ekonomi, karena
banyak juga anak yatim yang ternyata kaya. Nanti kalau kita beri KIP malah
tersinggung," ujar Mendikbud usai pelantikan pejabat di Graha Utama
Kemendikbud, Jakarta, Jumat (6/01/2017).
Ia juga meminta
pihak sekolah agar mengajak anak-anak usia sekolah di sekitar lingkungannya
untuk kembali bersekolah. Apalagi, distribusi KIP akan dilakukan pihak sekolah
langsung ke peserta didiknya.
“Kalau tahun
sebelumnya kan melalui desa. Permasalahannya kemarin, kita tidak memiliki hubungan
birokrasi dengan desa. Jadi rentang kendali menjadi lebih panjang," kata
Mendikbud.
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad
mengatakan, mulai Januari 2017 Kemendikbud akan memulai proses distribusi KIP
untuk anak yatim dan yatim-piatu. Saat ini, berdasarkan data yang dihimpun
Kemendikbud dari data pokok pendidikan (dapodik) per Desember 2016, ada sekitar
896-ribu anak yatim dan yatim-piatu. Sementara itu, jumlah anak yatim dan
yatim-piatu yang berada di panti asuhan mencapai sekitar 44-ribu anak.
“Dari data
tersebut, bisa jadi ada yang beririsan, ada juga yang baru (terdaftar),” kata
Hamid di kesempatan yang sama.
Kemendikbud akan tetap
menggunakan basis data terpadu yang kemudian dicek silang dengan dapodik dalam
penyaluran KIP. Pada tahun 2017 ini, Kemendikbud menargetkan akan menyalurkan
sekitar 16,4 juta KIP. (Q4/Rel)
0 Komentar