Kepala Desa Jatiguwi, Enggar Sri Wahyuningtyas. |
MALANG, KORANTRANSAKSI.com - Dewasa ini,
penggunaan bahasa jawa khususnya di Kabupaten Malang semakin hilang dan tidak
sedikit generasi muda yang kian tak mengenal bahasa jawa.
Hal ini menurut
Kepala Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Enggar Sri
Wahyuningtyas saat ditemui di kantornya Jumat (20/1/2017),
bahwa Bahasa Jawa semakin terpuruk dan dianggap mulai punah keberadaannya.
Padahal masyarakat
Jawa memiliki tradisi, filosofi, cara berbusana sendiri, maupun makanan
sendiri.
Untuk itu, kata
Enggar, demi mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat jawa yang sudah mulai
punah, Pemerintah Desa Jatiguwi, Kecamatan
Sumbrpucung, Kabupaten Malang, membuat terobosan dan gagasan
mendirikan sekolah bahasa jawa. "Sekolah
dengan penggunaan bahasa jawa ini dilakukan setiap hari Sabtu sore", kata
dia.
Masih kata Enggar,
Sekolah pranothocoro tersebut berdiri sejak tahun 2014 silam dan untuk
pendaftaran dibuka setiap bulan Agustus serta para muridnya dari usia 25 tahun
hingga usia 80 tahun.
Dirinya juga
menjelaskan, sekolah bahasa jawa yang berada di Desa yang dipimpinnya tersebut
adalah satu-satunya di Kabupaten Malang.
Selain itu Enggar berharap,
kepada pemerintah Kabupaten Malang, agar lebih memperhatikan lagi budaya
berbahasa jawa dan terus melestarikan budaya bangsa. “Agar
di kemudian hari kita tidak merugi. Apalagi jika budaya tersebut diklaim oleh
bangsa lain,” tandasnya.
"Marilah kita terus
mempertahankan kelestarian Bahasa Jawa yang merupakan salah satu Kebudayaan
masyarakat,” tutup Enggar. (Gus/Nes)
0 Komentar