Menag Lukman hadiri Pembinaan ASN Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo di Asrama Haji Antara Gorontalo. |
GORONTALO, KORANTRANSAKSI.com - Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan aparaturnya untuk lebih proaktif dalam ikut
berpartisipasi menyebarkan dan mengamalkan nilai-nilai moderatisme dalam
beragama. Menurutnya, agama yang berkembang di Indonesia harus dijaga
moderasinya.
Menurutnya, apakah
Islam, Katolik, Hindu, Buddha dan lainnya, semua agama yang hidup di Indonesia
adalah agama yang memiliki tingkat moderasi tinggi, tidak ekstrim.
"Menjadi kewajiban kita mengemban misi ini. Jatidiri Indonesia adalah
keragaman. Di tengah keragaman harus dibangun nilai agama yang moderat,"
kata Menag saat memberikan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Gorontalo di Asrama Haji Antara Gorontalo, Senin
(23/01/2017).
Menag berharap
keluarga besar kementerian yang saat ini dipimpinnya mampu menjalani tugas
mulia, mengawal nilai-nilai moderatisme agama. Dalam konteks saat ini, Menag
menilai dunia maya (internet) menjadi sarana strategis untuk bisa
mengimplementasikan tugas dan amanah ini.
Naiknya trend
ekspresi keagamaan masyarakat dalam beberapa bulan terakhir menurut Menag
merupakan hal positif. Meski demikian, ada potensi negatif yang perlu
diwaspadai, utamanya terkait dengan berkembangnya informasi yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan dan mengarah pada sikap antiperbedaan dan keragaman.
"Moderasi
penting. Beberapa negara di Timur Tengah menghadapi persoalan pelik karena
tidak mampu menjaga moderasi di tengah keragaman sehingga sesama anak bangsa
saling berkonflik," ujarnya.
Menag mengajak
masyarakat Gorontalo yang mayoritas Muslim untuk mengembang tanggung jawab
lebih dalam mengawal moderasi. Salah satu caranya adalah dengan segenap jiwa
dan rasa mengembangkan agama dengan cinta. "Dengan jiwa, rasa, dan cinta,
maka agama yang berkembang di masyarakat adalah agama yang bisa mengayomi semua
kita," pesannya.
Sosialisasi
Kebijakan Baru dan Pembinaan ASN Kementerian Agama Provinsi Gorontalo di Asrama
Haji Antara Provinsi Gorontalo ini dihadiri lebih 300 ASN Kanwil Kemenag
Provinsi dan utusan dari enam Kab/Kota, yaitu: Kab. Gorontalo, Kota Gorontalo,
Kab. Gorontalo Utara, Kab. Pohuwato, Kab. Bone Bolango, dan Kab. Boalemo.
Kepala Kanwil
Kemenag Gorontalo Rusman Langke dalam laporannya mengatakan bahwa kehidupan
beragama di Provinsi Gorontalo berjalan rukun dan aman. Menurutnya, penduduk
Gorontalo berjumlah sekitar 1.1juta, dengan 96.3% beragama Islam. Sementara
lainnya, beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
"Provinsi Gorontalo adalah salah satu daerah teraman di Indonesia dari
segala bentuk tindakan anarkis," kata Rusman.
Aparatur Kanwil
Kemenag Gorontalo, lanjut Rusman, berjumlah 1.539 orang, belum termasuk guru
honorer. Provinsi Gorontalo memiliki 246 madrasah, 23 negeri, dan 223 swasta,
serta 25 pondok pesantren.
Kanwil Gorontalo
juga memiliki 54 Penyuluh Agama Islam PNS, dan 518 bukan PNS. Untuk penyuluh
Kristen PNS belum ada, sementara yang bukan PNS 50 orang. Selain itu, ada satu
penyuluh Katolik yang PNS, sementara yang bukan PNS 25.
"Untuk
penyuluh Hindu, 1 PNS dan 12 bukan PNS. Sedang penyuluh Buddha 1 PNS, dan belum
ada yang bukan PNS," tandasnya.
Dalam kesempatan ini,
Menag Lukman juga menandatangani prasasti peresmian Balai Nikah dan Manasik
Haji Kantor Urusan Agama (KUA) Hulonthalangi Kota Gorontalo. Menag juga
meninjau pembangunan revitalisasi asrama haji antara Provinsi Gorontalo yang
rencananya akan diresmikan pada Februari mendatang. (Q4/Rel)
0 Komentar