Perayaan Cap Go Meh di Karawang. |
KARAWANG,
KORANTRANSAKSI.com - Hari
ke-15 dalam tahun Baru Cina atau yang lebih dikenal sebagai "Cap Go Meh" telah berlangsung di
seluruh penjuru negeri terutama di daerah yang memiliki banyak populasi Etnis
Tionghoa seperti di Kalimantan Barat, Bangka-Belitung, Palembang, Pecinan
Semarang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Manado dan Medan. Di Karawang sendiri, Cap Go Meh, telah dirayakan dalam sebuah
festival semarak dan megah di Kota Karawang.
Perayaan Cap Go Meh di Karawang dibuka
oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurachadiana. Selain dihadiri oleh unsur
Forkominda, acara tersebut juga dihadiri istri Mantan Presiden RI ke 4 KH. Abdurahman
Wahid, Hj. Shinta Nurriyah, Minggu (12/2/2017). Ribuan peserta yang mengikuti
Kirab mulai berjalan dari Vihara Dharma Prasada dan melakukan pawai melewati
Jalan Tuparev, Kertabumi, AR. Hakim, hingga kembali lagi ke Jalan Tuparev.
Kendati acara ini merupakan warisan dari Tionghoa,
akan tetapi antusias masyarakat sekitar juga tidak kalah seru. Peserta Kirab Cap Go Meh kali ini
tidak hanya berasal dari Karawang, beberapa dari mereka ada yang berasal dari
luar kota seperti, Bekasi hingga Jakarta.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, agar perayaan Cap Go Meh ini mampu
memberikan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan
kebersamaan. “Oleh karena itu marilah kita secara bersama-sama membangun masa
depan bangsa, dengan dijiwai semangat dan nilai-nilai kerukunan umat beragama,”
ujarnya.
“Karena tidak ada satu agama pun yang
mengajarkan kekerasan, permusuhan dan kebencian, akan tetapi semua agama
mengajarkan umatnya untuk saling pengertian, saling menghormati dan saling
mengasihi tanpa membeda-bedakan suku, golongan dan status sosialnya,”
tambahnya.
Menurut Buapti Karawang, Indonesia memang sebagai
negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, namun telah mempelopori
pluralisme agama yang tertuang dalam falsafah Pancasila dan UUD Tahun 1945
hingga lahirlah konsep “Tri Kerukunan Umat Beragama”. Yaitu, (1) kerukunan
intern umat beragama, (2) kerukunan antar umat beragama, (3) kerukunan antar
umat beragama dengan pemerintah.
Bupati Karawang berharap kepada semua jajaran
dibawahnya, untuk senantiasa memberikan pelayanan publik yang sama kepada
seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat Tionghoa, dan termasuk penganut
agama khong khu chu.
“Marilah kita bangun masa depan bangsa,
dengan semangat persatuan dan persaudaraan yang dilandasi semangat kerukunan
umat beragama serta raihlah kehidupan yang lebih baik,” tandasnya.
Menurut Bupati Karawang, yang menarik dari Cap Go Meh di Karawang
adalah perpaduan budaya Sunda dan Tionghoa. "Ini bagusnya ada kolaborasi
dua budaya," puji Bupati.
Terakhir, Bupati mengucapkan selamat atas
perayaan Cap Go Meh kepada umat Khong
Khu Chu dan masyarakat Tionghoa. “Semoga perayaan Cap Go Meh 2568 ini
membawa kebahagiaan, kedamaian, pengharapan, dan kesejahteraan,” harapnya.
“Perayaan ini, merupakan refleksi nilai-nilai
keagamaan untuk membangun sikap dan perilaku sosial yang lebih baik. perayaan
ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kebersamaan untuk bersama-sama
membangun karya bagi kemajuan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai,”
pungkas Bupati. (Agus Safutra)
0 Komentar