Mereka yang sedang membersihkan saluran air dari sampah dan lumpur. |
BEKASI, KORANTRANSAKSI.com - Kepala
Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sukarukun, Kecamatan
Sukatani, Kabupaten Bekasi beserta staf, Kaur-kaur, Kepala Dusun, Babinsa, Bimas
Pol dan Ketua RT mengadakan gotong-royong membersihkan saluran air atau got
yang mampet. Saluran air terebut tersumbat lumpur dan sampah warga yang
membuang sampahnya ke dalam got.
Menurut
Ketua BPD M. Sanim sebenarnya gotong royong sudah lama direncanakan, namun
masih ada kendala di lokasi. “Awalnya banyak warga yang belum menerima got yang
tertutup oleh coran dibongkar, namun sekarang mau tidak mau harus dibongkar paksa,
dikarenakan air limbah rumah tangga dan air hujan sudah banyak yang melimpah
tumpah ke jalan. Ini sangat mengganggu para pengguna jalan terutama pembawa
kendaraan sepeda motor,” ujarnya kepada Koran Transaksi belum lama ini.
“Jadi
dengan demikian pemerintahan desa mengerahkan semua aparat untuk menjalankan
kegiatan goloran gotong royong bersama-sama membongkar salauran air yang
tertutup dengan coran semen. Dengan demikian warga yang tadinya menolak coran
semennya dibongkar kini diam membisu,” terangnya.
Namun, M.
Sanim menyayangkan warga yang tidak mau ikut serta gotong royong. “Kenapa sih
warga tidak mau melibatkan diri goloran hanya menonton saja, itu kan di depan
mata dia, masih tidak mau juga menyingsingkan bajunya untuk goloran. Kegiatan
goloran ini untuk kesehatan dan kebersihan mereka juga, kenapa hanya intansi
pemerintahan desa yang melakukan kegiatan goloran ini, bukan dilakukan bersama-sama
membaur aparat dengan masyarakat,” keluhnya.
“Tapi kami dari
pemerintahan desa tidak apa-apa, kami tidak memasakkan diri mereka untuk terlibat,
Itu memang sudah merupakan tanggung jawab pemerintahan dan begitu juga kami
tidak bisa membiarkan coran yang sudah dibongkar, tetap kami tanggung jawab
untuk diperbaiki lagi. Dan setelah coran semen dibongkar akan diperbaiki lagi
dan akan ditata kembali saluran air tersebut. Supaya saluran telah digolorkan
tidak terulang lagi tersumbat oleh lumpur dan sampah, sehingga tidak terjadi
lagi air limbah rumah tangga dan air hujan melimpah ke jalan raya alias banjir,”
pungkasnya. (Kaslim)
0 Komentar