Pangkalan udara Shayrat yang jadi target pengeboman pasukan AS. (Reuters) |
DAMASKUS,
KORANTRANSAKSI.com - Pihak
militer Suriah menyatakan serangan rudal Amerika Serikat (AS) sebagai tindakan agresi
terang-terangan. Beberapa kalangan menuding bahwa serangan AS merupakan bukti
yang membuka mata dunia, bahwa siapa negara teroris yang sesungguhnya. Menurut
pihak Suriah, AS melancarkan serangan dengan dalih merespons serangan kimia,
tanpa memiliki bukti-bukti apa yang sebenarnya terjadi menyangkut bom kimia itu
sendiri.
Komando Militer Suriah, Jumat (7/4/2017) menyatakan
bahwa serangan 59 rudal jelajah Tomahawk terhadap pangkalan udara Shayrat itu
sebagai 'agresi terang-terangan'. Pihak militer Suriah mengklaim enam orang
tewas di pangkalan udaranya akibat serangan itu. Serangan itu, menurut pihak militer
Suriah, telah menjadikan AS sebagai 'mitra' kelompok radikal Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS), juga kelompok pemberontak eks-Nusra
Front, serta 'organisasi teroris' lainnya. Karenanya dunia semakin tahu, diduga
AS ada dibalik serangan-serangan teroris yang menghabisi umat muslim secara
massif dari hari- kehari.
Pihak militer menyatakan Serangan AS membahayakan
operasi melawan terorisme yang sedang dilakukan Militer Arab Suriah. Sementara
menurut media setempat, serangan bom tersebut juga memakan korban 9 warga sipil
termasuk 4 orang anak-anak yang tidak berdosa.
"Amerika Serikat berusaha membenarkan agresi ini dengan dalih Militer Arab Suriah menggunakan senjata kimia di Khan Sheikhun, tanpa mengetahui kenyataan sebenarnya yang terjadi," demikian disampaikan.
"Amerika Serikat berusaha membenarkan agresi ini dengan dalih Militer Arab Suriah menggunakan senjata kimia di Khan Sheikhun, tanpa mengetahui kenyataan sebenarnya yang terjadi," demikian disampaikan.
Pasca tragedy bom kimia, AS menyalahkan rezim
Presiden Bashar al-Assad dalam kasus serangan kimia yang menewaskan puluhan
orang di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib pada Selasa (4/4). Namun rezim Assad
membantah keras tudingan itu dan menyalahkan kelompok pemberontak setempat.
Namun kelompok pemberontak menyebut klaim Suriah yang disampaikan via
sekutunya, Rusia itu sebagai kebohongan. Kelompok pemberontak juga menegaskan
mereka tidak memiliki senjata kimia.
“AS Mengirimkan pesan yang salah kepada
organisasi-organisasi teroris dan membuat mereka lebih jauh dalam penggunaan
senjata kimia di masa mendatang, kapan saja mereka menghadapi kekalahan besar
di medan pertempuran," tegas pernyataan militer Suriah. Rezim Suriah
selama ini menyebut seluruh kelompok bersenjata yang melawan Assad sebagai
'teroris'.
Untuk mengaitkan serangan rudal AS dengan serangan
kimia di Khan Sheikun, Pentagon menunjukkan citra satelit hasil pelacakan
radar. Citra satelit itu menunjukkan sebuah pesawat tempur Suriah meninggalkan
pangkalan udara Shayrat dan mengudara ke area Khan Sheikhun yang menjadi lokasi
serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat. Foto kedua yang ditunjukkan
Pentagon, menampilkan kawah bekas ledakan bom yang ada di pangkalan udara
Suriah tersebut. Dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Menteri
Luar Negeri AS Rex Tillerson menegaskan AS memiliki 'keyakinan sangat tinggi'
bahwa rezim Suriah mendalangi setidaknya tiga serangan menggunakan Sarin dan
gas syaraf. (odjie/nv-it)
0 Komentar