BEKASI,
KORANTRANSAKSI.com – Isu lingkungan
hidup belakangan ini sudah menjadi isu internasional. Tuntunan masyarakat akan
perbaikan kualitas lingkungan hidup pun semakin meningkat. Memang upaya
perbaikan secara terus menerus dilakukan dengan melibatkan semua pihak, akan
tetapi hal itu menjadi masalah ketika tidak adanya sinergi.
Maka dari itu, berbagai pihak baik kelembagaan
pemerintah yang secara khusus menangani masalah lingkungan hidup, dunia usaha, akademisi,
lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan Kota dan Kabupaten
Bekasi melakukan deklarasi Kaukus Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Bekasi Raya.
Deklarasi yang digelar di Griya Wulansari Jl. Raya
Kemakmuran No. 15 Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi itu dihadiri oleh Direktur Kemitraan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ir
Erna Rosdiana, M.Si, Staf Ahli KLHK, Koesnadi
Wirahadisaputra, perwakilan Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Bekasi, perwakilan pengusaha, akademisi dan
beberapa LSM & Ormas.
Acara dengan tema ‘Menyatukan potensi, membangun kebersamaan
dan keberlanjutan lingkungan Bekasi’ tersebut
terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Aliansi Masyarakat
Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI).
Direktur Kemitraan KLHK, Ir Erna Rosdiana, M.Si mengatakan bahwa baik buruknya lingkungan sangat
dipengaruhi oleh perilaku kita masing-masing. “Apakah aktivitas kita dari
bangun tidur sampai tidur lagi sudah ramah lingkungan? Nah ini yang harus
menjadi renungan bersama. Jadi perilaku ramah lingkungan harus kita perjuangkan.
Ini harus menjadi kesadaran kolektif, dan harus menjadi aksi kolektif,” ujarnya.
Menurutnya dibutuhkan kolaborasi untuk bersama-sama
menjaga lingkungan hidup, maka dibentuklah role model berupa Kaukus Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. “Role model disini bukan mengcreate yang baru, namun yang
ada kita tingkatkan dan kita arahkan,” tandasnya.
Staf Ahli KLHK, Koesnadi
Wirahadisaputra berharap Kaukus Lingkungan
Hidup dan Kehutanan ini dapat dan mampu menjadi bagian dalam pengelolaan
lingkungan hidup yang didukung oleh SDM dan mekanisme kerja.
Menurut Ketua Umum
Amphibi, Agus Salim Tanjung upaya bersama dan masif, mungkin segera akan mengangatkan
kembali fungsi alam yang normal. “Kita akan dapatkan alam yang normal, dengan
adanya jaminan keselamatan dan ketersedian swadaya alam bagi generasi yang akan
datang. Yang kita sebut suistainable atau keberlanjutan,” tegasnya.
Agus mengingatkan agar
kita semua tidak sedikit pun lengah atau lalai dalam menjaga lingkungan hidup,
karena dapat berakibat buruk menjadi bencana. Oleh karena itu, menurutnya
dukungan dari pimpinan wilayah, pejabat sipil dan militer, pejabat pusat dan
daerah serta komunitas masyarakat, akademis, profesionalis, aktivis dan para
tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, sangat dibutuhkan dalam upaya
menjaga lingkungan hidup agar terhindar dari kerusakan. (Q4)
0 Komentar