Sidang DPD RI. |
JAKARTA, KORANTRANSAKSI.com - Dengan
terpilihnya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pasca kericuhan, Oesman
Sapta mendapat banyak kritikan tajam dari berbagai elemen. Diantaranya Forum
Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintah se-Indonesia (FOKKERMAPI).
Menurut Sekretaris Jenderal DPP FOKKERMAPI Khotibyani, meski
terpilih secara aklamasi menggantikan Mohammad Saleh, namun penetapan Oesman
Sapta dinilai sangat dilematis. Yang bersangkutan masih menjabat sebagai Wakil
Ketua MPR dan Ketua Umum Partai Hanura. Banyak kalangan ini tidak tepat dan bisa
terjadi benturan kepentingan.
“Sungguh saya miris melihat lembaga legislatif seperti DPD RI yang
merupakan representasi daerah justru mengangkat pimpinan DPD RI dari orang partai
politik. Malah sedang menjabat sebagai Ketua Umum parpol,” kata Khotib, kepada
awak media di Tangerang belum lama ini. “DPD sebagai lembaga representasi
daerah harusnya tidak disusupi oleh oknum anggota partai politik, apalagi
sampai terpilih menjadi pimpinan DPD RI,” imbuhnya.
Masih menurut Khotib, sekitar 70 anggota DPD juga merapat ke
parpol yang sama dengan Ketua DPD RI terpilih. “Ini artinya DPD RI sudah kehilangan
marwahnya sendiri sebagai wakil rakyat di daerah,” kata Khotibyani yang juga
merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Tangerang ini.
Sidang
paripurna DPD RI telah menetapkan Oesman Sapta sebagai ketua. Saudara Nono
Sampono sebagai Wakil Ketua 1, dan Darmayanti sebagai Wakil Ketua 2. Kericuhan
di lembaga terhormat itu menampar wajah dunia parlemen dan melemahkan
kepercayaan rakyat atas lembaga yang dibentuk sebagai presentasi aspirasi
rakyat yang berujung konflik kepentingan demi kekuasaan sekelompok orang. (Odjie/St)
0 Komentar