BANTEN,
KORANTRANSAKSI.com - Menteri
Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meresmikan pengoperasian fasilitas
produksi telepon seluler merek Motorola dan Lenovo di PT Tridharma Kencana
(TDK), Serang, Banten, belum lama ini. Pabrik ponsel berbasis 4G LTE ini telah
mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri hingga 34 persen.
“Kami terus
mendorong agar smartphone bisa diproduksi di dalam negeri. Pasar di Indonesia
saja ada sekitar 60 juta. Untuk itu, kami berharap ada insentif bahan bakunya
dibebaskan dari pajak supaya bisa didorong manufakturingnya,” kata dia, melalui
keterangan persnya.
Airlangga
mengapresiasi TDK, karena dalam proses produksinya telah menggunakan perangkat
berteknologi tinggi serta menerapkan standar dan kualitas kontrol yang ketat,
di mana sistemnya secara online di bawah pengawasan Motorola Mobility USA.
“Ini membuktikan
bahwa Indonesia mampu mengembangkan industri teknologi informasi dan
komunikasi. Selain itu, Indonesia menjadi salah satu pilihan menarik dan tepat
untuk berinvestasi, karena merupakan pasar terbesar ketiga di Asia setelah
Tiongkok dan India,” paparnya.
Hal senada
disampaikan CEO TDK, Hendryk L Karosekali, saat ini pelaku manufaktur dalam
negeri sudah membuktikan bisa membuat perangkat telekomunikasi dari para
pemilik brand ponsel global. "Kemampuan produksi kami hingga 15 ribu unit
per hari ini merupakan sebuah prestasi yang bisa membanggakan industri telematika
di Indonesia," ungkapnya.
TDK memproduksi
ponsel hingga 400 ribu unit per bulan. Sementara, khusus ponsel Lenovo dan
Motorola, sanggup memproduksi hingga 250.000 unit per bulan. “Tidak hanya
ponsel 4G kelas menengah ke bawah yang bisa diproduksi, namun kami juga sudah
mencakup ponsel cerdas kelas premium,” ujar dia.
Karosekali
mengharapkan sinergi industri hulu dan hilir di ranah telekomunikasi, serta
regulasi yang tegas agar aktivitas pembuatan ponsel di dalam negeri bisa
berjalan lancar, sesuai dengan koridor yang sudah ditetapkan.
“Dengan makin
konsistennya aturan TKDN manufaktur ini, otomatis mengerek perekonomian rakyat
khususnya masyarakat sekitar pabrik. Dan, tentunya industri smartphone makin tumbuh
dan berkembang,” katanya.
Sementara itu,
Country Lead Mobile Business Group, Lenovo Indonesia, Adrie R Suhadi, mengakui
peluang untuk perusahaan electronic manufacturing services di Indonesia dalam
memproduksi smartphone masih sangat terbuka. “Hal ini tergantung dari kesiapan
industri dan pendukung lainnya,” tegasnya.
Dia bilang, pihaknya melihat TDK terus melakukan transfer
pengetahuan dan teknologi. “Menurut kami, ini bentuk keseriusan TDK selaku
pabrikan EMS,” ujarnya.
Diapun mengungkapkan,
perlunya dukungan dari pemerintah dalam hal ini Kemenperin karena sangat
menentukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri. (ZN)
0 Komentar