BEKASI,
KORANTRANSAKSI.com – Belakangan ini jabatan
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bekasi yang dijabat Ibnu
Hajar Tanjung diterjang isu akan digantikan. Namun, dengan tegas Ibnu Hajar Tanjung
membantah isu pergantian pucuk pimpinan partai besutan Prabowo di Kota Patriot ini. Hal itu diakui oleh Tanjung sebagai bentuk adu
domba untuk memecah belah persatuan dan kesatuan kader partai.
Tanjung menandaskan bahwa, isu yang
menyebutkan adanya surat keputusan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat
dengan Nomor: 04-061/A/DPD-Gerindra-JawaBarat/2017
mengusulkan Anggawira yang merupakan Ketua BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia) Bidang Organisasi sebagai Ketua DPC
Gerindra Kota Bekasi, adalah tidak benar.
“Saya sudah
klarifikasi sama Ketua DPD Gerindra
Jabar Pak Mulyadi. Beliau membantah sudah membuat surat usulan pergantian Ketua DPC Kota Bekasi,” jelas Ibnu
Hajar Tanjung, Rabu (31/5/2017).
Ibnu Hajar Tanjung
sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang akan mencoba menggulingkan dirinya.
“Kalau untuk berkompetisi, lakukanlah secara fair dan
melalui mekanisme yang benar,” tandasnya.
“Ini mungkin ada intrik
mau mengadu domba saya dengan Ketua DPD Gerindra Jabar. Apalagi di dalam
pencalonan Jabar 1, justru saya paling awal mendukung Mulyadi sebagai Calon
Gubernur. Mungkin ini yang membuat pihak yang tidak senang memainkan langkah
intrik adu domba,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jawa Barat H. Mulyadi
juga membantah surat usulan pergantian Ketua
DPC Gerindra Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung dengan Anggawiria. “Surat
itu tidak benar dan saya tidak pernah menyampaikan soal pergantian ketua DPC Gerindra
Kota Bekasi pada media,” bantah Mulyadi.
Menurutnya, DPD
Gerindra Jabar belum menerima Surat Keputusan (SK) yang dikirimkan oleh DPP,
sebagai mekanisme pergantian Ibnu Hajar Tanjung. “Tidak ada itu,
tidak benar. Saya juga kaget kenapa ada pemberitaan yang provokatif seperti
itu?, sejauh ini DPD belum menerima SK dari DPP,” jelas Mulyadi.
Mulyadi
menegaskan, bahwa pernyataan yang mengutip namanya di pemberitaan itu
tidak pernah dilakukan dirinya. Bahkan, kabar adanya SK yang dikeluarkan dari
DPD Jabar untuk pergantian Ibnu Hajar Tanjung ke Anggawira, dibantahnya keras.
“Saya juga tidak
pernah di wawancarai atas hal itu. Saya terakhir di wawancarai di Resesnya Pak
Nuroji, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, di Rumah Makan Margajaya, pada 14
Mei 2017, itu juga membahas tentang seputar Pilkada Jabar,” tegasnya.
Disebutkan bahwa berdasarkan arahan dan permintaan dari
Badan Seleksi dan Organisasi (BSO) DPP Partai Gerindra yang meminta adanya
restrukturisasi guna mengoptimalkan kinerja partai. “Keputusan
ini ditetapkan berdasarkan aturan dan rekomendasi dari Badan Seleksi dan
Organisasi DPP Gerindra. Dari DPD sendiri sudah menandatangani surat usulan
yang merupakan rekomendasi dari DPP,” ungkap Mulyadi.
Hanya saja, lanjut
Mulyadi, pihaknya masih menunggu kelengkapan administrasi dari DPP Gerindra.
Dirinya memastikan syarat kelengkapan tersebut akan terpenuhi dalam waktu
dekat.
Berdasarkan fakta
hukum (the facto and de jure), Ibnu Hajar Tanjung masih memimpin Gerindra di
Kota Bekasi. Hal itu berani di pertanggungjawabkan oleh Mulyadi karena belum
adanya perintah yang diputuskan oleh DPP Gerindra ke DPD Gerindra Jabar.
“DPD Gerindra Jabar
hanya menjalankan perintah dari DPP, dan sampai hari ini belum ada perintah
langsung dari DPP atau turunnya SK tersebut untuk pergantian Pak Tanjung,”
ungkapnya. (SN)
0 Komentar