JAKARTA, KORANTRANSAKSI.com - PT Kapuas Prima Coal Tbk (“Perseroan”) akan, Selasa
26 September 2017, melakukan Due
Diligence Meeting dan Public Expose
di Gedung Bursa Efek Indonesia, Ruang Seminar 2 Tower 1 Lantai 1 Jakarta yang
merupakan satu tahapan dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham PT.
Kapuas Prima Coal Tbk.
“Penawaran umum ini merupakan
komitmen manajemen sebagai upaya mengakselerasi pertumbuhan usaha dan
berkesinambungan. Dengan Go Publik
maka membuka akses keuangan yang lebih luas, Perseroan juga lebih Transparan, Akuntabel, Profesional, dan mengikuti
ketentuan Good Corporate Governance, kesemuanya ini dapat meningkatkan bisnis
Perseroan,” ujar Direktur Utama Perseroan, Harjanto Widjaja pada acara Due
Diligence Meeting dan Public Expose
di Gedung Bursa Efek Indonesia, Ruang Seminar 2 Tower 1
Lantai 1 Jakarta tersebut.
Menurut Harjanto Widjaja “Perseroan didirikan pada tahun 2005, dengan
kegiatan usaha di bidang pertambangan dan perdagangan. Adapun Lokasi
Penambangan di Desa Bintang Mengalih, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten
Lamandau, Kalimantan Tengah berjarak 190 Km dari Pangkalan Bun, dengan pelabuhan
di Kalaf. Dengan Wilayah Penambangan 5,569 Ha. Perseroan memiliki izin dengan status “Clear dan Clean”.
Harjanto Widjaja juga menambahkan “Produk
tambang yang dihasilkan adalah Timbal (Pb), Seng (Zn) dan bijih Besi (Fe)”. Dalam
proses produksinya, Perseroan memiliki floatation Plant. Selain itu, Perseroan
juga memiliki 30% di PT Kapuas Prima
Citra - yang merupakan smelter Timbal
(Pb) – adapun sisa kepemilikan 70% dimiliki oleh PT Indonesia Royal Resources - yang telah
berpengalaman di smelter Timbal (Pb), dimana Smelter ini memiliki kapasitas kapasitas Pabrik 40.000 ton konsentrat Timbal (Pb), menghasilkan 20.000 ton Timbal (Pb)
Bullion per tahun. “.
Toto Sosiawanto,
Senior Vice President PT Erdikha Elit Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi
Saham (underwriter) mengatakan “Rencananya
porsi publik merupakan kombinasi antara Mandatory Convertible Bond (MCB) dan
Penawaran Umum. Jumlah saham yang dilepas dalam penawaran Umum sebanyak
banyaknya sejumlah 550,000,000 lembar. Sehingga total yang ditawarkan kepada
publik sebanyak banyakya 20,79% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
sesudah Penawaran Umum.”
Ditambahkan oleh Toto Sosiawanto,
“Bahwa Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Saham telah sepakat dalam proses
book building menawarkan harga saham antara Rp. xxx,- sampai dengan Rp.xxx,-
per lembar saham, dengan nilai nominal Rp 100,- per lembar sahamnya. Sedangkan
proses Book Building dimulai tanggal 26 September 2017 sampai dengan 28
September 2017 dan telah
mendapatkan pernyataan pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
tanggal 22 September 2017, dan diharapkan listing di BEI pada tanggal 16 Oktober 2017”.
Direktur Utama Perseroan
Harjanto Widjaja menjelaskan “ Untuk penggunaan dana antara lain 1. Belanja
Modal dan , 2.
Modal Kerja. Dimana Belanja Modal digunakan untuk Eksplorasi dan Pembangunan
Infrastruktur.”.
“Penggunaan dana dari hasil IPO
tersebut akan memberikan kemampuan keuangan yang lebih kuat serta mendukung
strategi pengembangan usaha yang lebih solid di masa mendatang” jelas Hendra
Susanto William sebagai Direktur Keuangan Perseroan.
Untuk Kinerja keuangan Hendra
Susanto William menjelaskan “Per 30 April 2017, Perseroan memiliki penjualan
Rp. 107 miliar, total aktiva sebesar Rp. 625 miliar, posisi total kewajiban Rp.
326 miliar dan total ekuitas Rp. 299 miliar Posisi rasio keuangan yakni rasio
likuiditas (current ratio sebesar 0.66 dan quick ratio 0.23), rasio
solvabilitas (debt to asset ratio sebesar 52.018 % dan debt to equity ratio
109.11 %), dan return on equity sebanyak 0.88 %. Sedangkan laba usaha Rp. 28
miliar dan laba bersih Rp. 3 Miliar.“
Untuk kelanjutan bisnisnya, Harjanto
Widjaja sangat optimis dalam peningkatan kinerja Perseroan. Meskipun dalam
beberapa tahun ke belakang industri pertambangan sedang mengalami periode harga
yang cenderung rendah dan margin yang terkompresi. Namun, diyakini bahwa
permintaan terhadap komoditas logam masih akan terus meningkat di masa
mendatang seiring dengan peningkatan jumlah populasi global dan pembangunan
infrastruktur. Faktor-faktor ini yang akan mendorong permintaan terhadap
mineral dan logam. Maka dari itu Perseroan meyakini bahwa prospek usaha ini
sangat baik dan menjanjikan di masa mendatang.
Optimisme Harjanto Widjaja juga
didukung oleh banyaknya produk tambang (Fe, Pb dan Zn) yang dihasilkan sehingga
membuat perusahaan memiliki kemampuan mendiversifikasi output, pasar
(local/eksport). Differensiasi Produk, membuat perusahaan memiliki kapabilitas
memperoleh Kontrak dengan berbagai pelanggan, dengan demikian perusahaan
memperoleh pendapatan dari berbagai sumber produk tambang yang membuat risiko
bisnis menjadi tersebar (disperse).
“Saat ini produk tambang Perseroan
berorientasi eksport, terutama ke China, namun tidak tertutup kemungkinan di
masa depan untuk pasar domestic. Mengingat Pertumbuhan pembangunan
Infrastruktur dalam negeri”.
Strategi Usaha Perseroan kedepan antara lain : (1)
meningkatkan Nilai Ekonomi Tambang, dimana pada saat ini perseroan melakukan
studi penambangan Uderground. Kombinasi
penambangan open pit dan underground,
akan meningkatkan cadangan (reserve) dan
biaya produksi yang lebih efisien, (2) Optimalisasi Floatation Plant, (3) Pengembangan Pasar – selain menjaga kontrak
yang telah ada juga dapat mendapatkan kontrak baru,dan (4) memenuhi peraturan
peraturan - good mining practices, dan memenuhi peraturan pemerintah yatu pembangunan
dan pengembangan smelter”. (SN/Rel)
0 Komentar