TANGSEL,
KORANTRANSAKSI.com - Untuk
mewujudkan Tangsel Cerdas-Modern-Religius, Kelurahan Pondok Ranji Kec.Ciputat
Timur Tangerang Selatan menyambut pergantian Tahun Baru 2018 dengan kegiatan
Tabligh Akbar sekaligus Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Mengambil tempat di
Gedung Serbaguna Taman Kuda Laut, acara yang digelar mulai jam 20.00 WIB
dihadiri lebih dari 500 orang.
Bukan saja warga masyarakat Pondok Ranji yang memang religius
antusias menghadiri acara keagamaan tersebut. Tetapi dari wilayah lain termasuk
Jakarta, Depok dan Bogor ikut hadir. Tradisi pergantian tahun yang bernuansa
keagamaan tersebut merupakan gagasan Lurah Pondok Ranji, H.Mukroni SE,MSi yang
selama ini miris melihat generasi muda muslim lebih condong berpesta ria,
memasang mercon dan kembang api pada moment tahun baru masehi. Tetapi tidak
pernah menyambut tahun baru Islam (Hijriyah) yang jelas-jelas miliknya.
Sebagai daerah yang penduduknya mayoritas pribumi
beragama Islam, lurah Pondok Ranji mulai tahun ini secara rutin pada momentum
Tahun Baru, akan mengisi kegiatan keagamaan untuk melawan kegiatan hura-hura
yang lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Karenanya malam itu
pihaknya mengundang para kyai, ustazd, guru ngaji dan habaib bersatu lakukan
syiar demi tegaknya Islam secara utuh. Apalagi menurut H.Mukroni, Pondok Ranji
hanya ada tempat peribadatan musholla dan masjid-mesjid yang membuktikan
daerahnya pantas menegakkan sikap religius, sebagai bagian dari motto kota
Tangsel itu sendiri.
Dalam suasana keprihatinan ummat Islam yang ingin
dipecah-belah dengan perilaku sementara pihak yang membatasi dan menzalimi
peran dakwah para Ustazd dan tokoh ulama Islam, acara Tabligh Akbar yang
disponsori lurahnya sendiri di Pondok Ranji, bagaikan gayung bersambut.
Berduyun-duyun mereka memenuhi tempat acara di samping Mesjid At-Taqwa itu.
Secara tidak langsung sikap spontanitas ummat muslim Pondok Ranji ingin
membuktiksn bahwa Islam itu besar, universal, dan harus diperjuangkan secara
kokoh. Hal itu senada dengan uraian para kyai yang hadir sebagai penceramah.
Mereka adalah KH.Muhammad Thoha, dan KH.Abdurrahman Al-Batawy.
Nasehat keagamaan
yang lebih menyatukan tentang peran orangtua terhadap anak-anaknya menyangkut
pendidikan disampaikan oleh Ketua MUI Pondok Ranji, KH.Nasuha Abubakar,MA.
Generasi muda muslim sebagai generasi penerus memiliki nilai yang strategis
untuk masa depan ummat Islam yang kini harus menghadapi tantangan global cukup
berat. Dalam acara yang dilengkapi dengan pembacaan marawis dan shalawat nabi,
juga disampaikan doa dan permohonan kepada Allah SWT menyangkut kezaliman yang
dialami muslim di Rohingya, di Timur Tengah dan Palestina. Last but no least,
acara Tabligh Akbar gagasan Lurah Pondok Ranji itu, ternyata seribu kali lebih
bermanfaat ketimbang hura-hura dan pesta kembang api di daerah lain yang tidak
punya nilai apa-apa, selain kesenangan yang hampa. (Odjie)***
0 Komentar