Ketua BSNP Bambang Suryadi saat memberikan pengumuman di acara taklimat UN ( foto;dok ) |
Jakarta,
KORANTRANSAKSI.Com - Penyelenggaraan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah mencapai 78% di tahun ini. Ini
meningkat dari tahun sebelumnya.Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Bambang Suryadi mengatakan penyelenggaraan UNBK terbukti efektif meningkatkan
indeks kejujuran para siswa saat ujian. Dengan UNBK, tingkat kecurangan di
antara siswa kini menjadi berkurang.
"Sejak kita menerapkan UNBK pada 2015 sampai
sekarang sudah terbukti bahwa UNBK ini sangat efektif untuk meningkatkan indeks
integritas ataupun kejujuran dalam pelaksanaan Ujian Nasional," ujar
Bambang di acara Taklimat Media Soal Ujian Nasional di Kemendikbud.
Meski demikian, Bambang mengatakan ada dampak lain
dari pelaksanaan UNBK, yaitu indeks prestasi siswa menjadi turun. Hal itu, kata
dia, menjadi tantangan ke depan untuk penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun
berikutnya.
"Tantangan kita ke depan adalah meningkatkan
prestasi dan capaian dalam UN. Untuk itu perlu ada perbaikan peningkatan proses
pembelajaran," ujarnya.
Sebelum UNBK digelar Kemendikbud harus menyiapkan
dana hingga Rp 135 miliar guna melakukan penggandaan naskah soal serta
melakukan distribusi naskah soal. Namun sejak UNBK dilaksanakan, kini dana yang
disiapkan hanya sebesar Rp 35 miliar.
"Perubahan dari UNPK memang banyak berpengaruh
pada penggandaan keras, kedua distribusi. Dua biaya itu, pada waktu belum ada
UNBK itu kurang lebih Rp 135 milar kita siapkan untuk penggandaan dan
distribusi," ujar Dadang.
Sementara itu, harapan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy soal penyelenggaran ujian nasional tahun ini
dibacakan oleh Bambang Suyadi. Mendikbud mengajak semua pihak berlaku jujur
dalam menjalani proses pendidikan, termasuk dalam ujian.
"Ujian atau evaluasi bagi anak didik adalah
bagian dari pendidikan. Maka hindarkan dan cegah semua upaya yang mengarah pada
ketidakjujuran, karena itu jelas akan mengingkari hakikat pendidikan,"
kata Muhadjir.
Di jenjang SMA, SMK, atau yang sederajat, semua mata
pelajaran akan dimasukkan dalam USBN. Selain pilihan ganda, peserta didik juga
akan mendapatkan soal dalam bentuk esai. Komposisi untuk soal esai adalah
sebanyak 10%. Sedangkan untuk tingkat SD terdapat tiga mata
pelajaran yang terdiri dari Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, dan
Matematika. (ZIK)
0 Komentar