Facebook Perketat Aturan GunaMelindungi Penggunanya. (Foto:dok) |
Jakarta,KORANTRANSAKSI.Com
-
Selepas skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook, perusahaan yang dibangun
oleh Mark Zuckerberg itu dilaporkan tengah membangun sebuah perangkat sertifikasi.
"Saya bisa pastikan bahwa ada alat perizinan yang tengah kami bangun,"jelas Elisabeth Diana, juru bicara Facebook, Sabtu (31/3).
Perangkat ini mengharuskan para pengiklan untuk membuktikan bahwa alamat email pengguna didapatkan melalui jalur legal, bukan dari peretasan.
Alat sertifikasi Custom Audiences Facebook ini juga Pengiklan diharuskan menjamin kerahasiaan data yang didapatkan dari pengguna. Caranya, dengan mencegah data tersebut dibagikan antar akun Business di Facebook. Lebih lanjut Diana menyebut bahwa dengan alat ini para pengiklan tersertifikasi bahwa mereka mendapat izin pengguna untuk menggunakan data-data tersebut.
Diana juga mengelak bahwa alat itu dibangun sebagai respons kejadian tertentu.
"Kami selalu memiliki persyaratan untuk memastikan bahwa pengiklan memiliki persetujuan untuk data yang mereka gunakan tetapi kami akan membuat aturan untuk pengiklan jauh lebih menonjol dan kami akan mendidik mereka mengenai cara bisa menggunakan data," katanya.
Jejaring sosial ini berharap bisa mencegah penyalahgunaan lebih lanjut data yang tidak semestinya bocor. Sebelumnya, aplikasi yang dibuat oleh seorang profesor psikologi, Dr. Aleksandr Kogan, telah menarik data 50 juta pengguna Facebook yang kemudian diserahkan ke Cambridge Analytica tanpa persetujuan pengguna.
Data itu diduga telah digunakan oleh Cambridge Analytica untuk mendukung kampanye Presiden Donalad Trump dan British Exit. Mereka diduga menggunakan Custom Audience untuk menjangkau para pemilih.
Facebook sendiri telah membuat Custom Audiences sejak 2012. Perangkat ini memungkinkan bisnis untuk mengunggah sejumlah daftar alamat email pelanggan mereka atau nomor telepon. Data yang diunggah ini memudahkan pengiklan untuk menargetkan iklan ke orang tertentu ketimbang semua pengguna Facebook.
Metode ini menjadi cara beriklan yang populer di Facebook. Sebab, pelaku bisnis bisa dengan mudah menyasar pelanggan yang sudah mereka miliki untuk mendorong pembelian berikutnya dari pelanggan, demikian diberitakan TechCrunch.( ZIK)
0 Komentar