Menurut pengamatan
salah satu Asmen pada ASDP Bakahueni ini, meski sepeda motor cukup populer,
Hendra menyebutkan kendaraan paling dominan selama arus mudik maupun balik
Lebaran 2018, masih mobil pribadi.
“Kalau dilihat dari platnya
didominasi B [Jakarta]. Tapi ada juga S, D, AD, AE, F, G. Malah ada juga plat
DD dari Makassar,”ujarnya.
Hendra mengatakan,
kepadatan arus balik dari Bakauheni tercatat pada H+3 Lebaran. Dan arus balik
pengendara sepeda motor, hingga hari ini (Minggu 24/06/18 red), masih terus
mengalir, walaupun jumlahnya sudah tidak terlalu banyak.
Sementara itu, Kepala
Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Fahmi Alweni mengatakan, untuk
arus balik dari Sumatera menuju Pulau Jawa, terjadi kenaikan arus penumpang dan
kendaraan sebanyak 5 persen di lintasan Bakauheni-Merak.
"Arus balik lebih
terdistribusi, dikarenakan waktu kepulangan yang lebih panjang karena
berbarengan libur anak sekolah yang baru aktif kembali tahun ajaran baru pada
17 Juli mendatang. Selain itu juga, ada tradisi Lebaran Ketupat, sehingga ada
sebagian pemudik yang masih menambah waktu libur di kampung halaman,"tutur
Fahmi.
Sementara dari pantaun
KORANTRANSAKSI,com, kelancaran arus balik dari Bakauheni pada lebaran tahun
2018 ini, ASDP menambah titik area penjualan tiket di luar pelabuhan (buffer
zone) menjadi 3, yang tersebar di Terminal Rajabasa, Rumah Makan Begadang 4,
dan Masjid Kalianda, sehingga pengguna jasa dapat memanfaatkan fasilitas ini
untuk membeli tiket online berjadwal maupun beristirahat, sehingga perjalanan
kembali dari mudik lancar, aman, dan nyaman.
Di pelabuhan Bakauheni
sendiri, selain dioperasikan kapal berukuran besar sebanyak 32 unit dan 6
dermaga, PT ASDP Cabang Bakauheni juga telah menambah loket dan toll gate
hingga total mencapai 49 unit yang disediakan.
Adapun loket penumpang
dari eksisting 6 unit, ditambah 12 unit menjadi 18 unit. Lalu, untuk roda 2
dari eksisting 7 unit, ditambah 7 unit menjadi 14 unit, dan untuk roda 4 dari
eksisting 8, ditambah 9 unit menjadi 17 unit. Total penambahan ada 28 unit
loket, sehingga ada 49 unit loket yang bisa digunakan oleh pengguna jasa,
sehingga tidak nampak ada antrian signifikan, karena loket yang tersedia cukup
memadai.
Lalu untuk kali
pertama, perseroan juga sukses menggelar layanan penjualan tiket online dengan
pencapaian 24 persen. "Untuk tahap awal, pencapaian ini sudah cukup baik
karena menunjukkan animo masyarakat terhadap tiket online sudah mulai muncul.
Harapannya kedepan pengguna jasa akan beralih ke pembelian secara online,"ujar
Fahmi. (yus)
0 Komentar