Aktifis 98 Banten saat gelar jumpa pers (Foto: Yusvin M Karuyan ) |
“ Kami sudah siap dan
mantap segalanya dan pasti akan hadir di Monas untuk bergabung dengan seluruh
aktivis 98 se-Indonesia,”tutur Akhmad Yuslizar.
Aktivis FKSMJ dari
kampus USNI Jakarta yang biasa disapa Yos ini, menambahkan kehadiran ribuan
aktivis Banten itu menjadi bukti komitmen mereka, bahwa radikalisme, terorisme,
dan intoleransi sebagai musuh bersama.
“ Kami tidak ingin
bangsa ini dipecah belah oleh isu SARA. Kami tidak mau Kebhinekaan masyarakat
kita, hancur oleh kelompok intoleran. Maka dari itu, aktivis 98 dan kaum muda
Banten, wajib ikut dan mendukung acara rembuk nasional di Monas tanggal 7 Juli
nanti,”tegas Yos yang juga menjabat
sebagai Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Provinsi Banten.
Ditempat yang sama, hal
serupa juga ditegaskan Ali Soera, Aktivis Front Pemuda 98 Wilayah Provinsi Banten.
Dikatakan Ali, dirinya sudah mengkonsolidasikan semua jaringan elemen
pergerakan masyarakat di Banten untuk ikut dalam barisan mendukung rembuk
nasional Aktivis 98 di Monas
.
“ Tidak boleh ada tempat
bagi kelompok intoleran dan terorisme di Provinsi Banten. Intoleransi dan
terorisme merusak tatanan kebangsaan kita yang Bhineka Tunggal Ika, ini,”tegas
Ali.
Ali selaku Pendiri
Front Aksi Mahasiswa (FAM) Banten menambahkan, gerakan intoleran dan terorisme
ini, sangat tidak boleh dibiarkan berkembang. Untuk itu, seluruh elemen
pergerakan rakyat di Provinsi Banten harus menyatukan barisan.
“ Semua aktivis 98 dan
jaringannya di Banten, siap bergerak ke Monas dengan tujuan yang sama, yakni
melawan paham radikal, paham intoleran, dan terorisme. Bahkan beberapa simpul
aktivis mahasiswa di berbagai kampus di Serang dan Cilegon, sudah menyatakan
siap bergabung di Monas,”ujar Ali, yang juga menjabat Sekretaris Fraksi PDIP di
DPRD Kota Serang. (yus)
0 Komentar