Jakarta,
KORANTRANSAKSI.Com - Masyarakat di wiayah China Selatan
dilaporkan terjebak oleh dahsyatnya Topan Mangkhut, yang membawa hujan lebat
dan kecepatan angin hingga 162 kilometer per jam.
Jutaan orang tertahan di
banyak bandara dan stasiun di wilayah terkait akibat imbas dari pembatalan
ratusan jadwal penerbangan dan kereta, serta puluhan akses jalan yang
terblokir.
Dikutip dari BBC Senin (17/8/2018), penduduk di provinsi
Guangdong yang memiliki tingkat kepadatan populasi tinggi penduduk telah
dikunci pada siaga tertinggi.
Topan Mangkhut membuat
pendaratan di pantai China Selatan pada Minggu sore, tepatnya di dekat kota
Jiangmen, provinsi Guangdong. Lebih dari 2,45 juta orang diungsikan sebelumnya
menyusul peringatan merah --peringatan kewaspadaan tertinggi-- yang disampaikan
oleh pemerintah.
Menurut salah seorang
saksi mata, jurnalis AS yang bertugas di Shenzhen, Matt Bossons, angin bertiup
luar biasa kencang, dan hujan terus turun dengan deras, sehingga membuat jarak
pandang sangat terbatas.Jalan-jalan utama, stasiun kereta, dan bandara di
Shenzhen ditutup sementara waktu hingga setidaknya 24 jam sejak badai menerjang
pada Minggu sore.
Pihak berwenang juga
mengeluarkan peringatan maksimum di Hong Kong, memperingatkan warga untuk
tinggal di dalam rumah, dan menjauhi jendela untuk menghindari puing-puing yang
beterbangan. Meski tidak terdampak secara langsung oleh pusat badai, namun
kecepatan angin dari Topan Mangkhut di Hong Kong mencapai 177 kilometer per
jam.
Saat topan melintas,
beberapa saksi mengatakan bahwa terjangannya mampu menggoyangkan banyak
bangunan tinggi, memecahkan jendela gedung, dan membanjiri beberapa ruas jalan
Hong Kong yang padat. Bahkan, sebuah tiang crane di salah satu gedung yang
tengah dibangun di wilayah Kowloon dilaporkan ambruk menimpa jalanan di
bawahnya. Beruntung tidak ada korban jiwa, hanya dua korban luka terkena
reruntuhan material.
Otoritas setempat
mengatakan sejauh ini korban luka akibat terjangan Topan Mangkhut di Hong Kong
telah mencapa lebih dari 200 orang. Genangan air juga dilaporkan muncul di
beberapa lokasi, dengan ketinggian maksimum saluran air mencapai 3,5 meter.
Sebagian besar toko dan
layanan publik ditutup, dan sekitar 900 penerbangan dibatalkan di Bandara
Internasional Hong Kong. (Ziq)
0 Komentar