Presiden Irak yang
berasal dari suku Kurdi itu sudah tentu mendengarkan apa yang dibicarakan Nadia
Murad. Ia baru saja menerima "2018, Nobel Prize Award Ceremony," pada
hari Senin, 10 Desember 2018 di Oslo, Norwegia. Selain Nadia Murad, ada seorang
lagi yang menerima Nobel Perdamaian tahun 2018 ini, yaitu seorang dokter
berasal dari Republik Demokratik Kongo, yaitu Denis Mukwage. Ia juga pantas
menerima penerima Nobel Perdamaian, karena ia berjasa melakukan operasi
terhadap korban pemekorsaan.
Nadia Murad bernama
lengkap Denis Murad Basee Taha, lahir
pada tahun 1993. Berarti usianya sekarang menjelang 26 tahun. Di usia relatif
muda itu, ia merupakan salah seorang perempuan Yazidi Irak yang menjadi korban
pemekorsaan gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Itu terjadi
ketika ia diculik ISIS pada tahun 2014. Pada waktu itu ISIS sudah merambah ke
Suriah dan pada hari Minggu, 29 Juni 2014, mendeklarasikan pembentukan
Kekhalifahan Islam.
Nadia Murad tidak
sendirian. Ada sekitar 6.500 perempuan Yazidi Irak yang diculik ISIS dan
dijadikan budak seks. Untunglah perempuan ini ada yang dilelang termasuk Nadia
Murad. Ia kemudian ditebus oleh keluarga Muslim Irak. Pengalaman ini dan
keterbukaannya serta ingin berjuang menghentikan kekerasan seksual dalam
perang, akhirnya ia pantas menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2018.
Awalnya ISIS memang
lahir di Irak setelah Presiden Irak Saddam Hussein digulingkan dan dihukum
gantung. Sesudah itu otomatis seluruh
Irak diduduki oleh Amerika Serikat (AS). Bermula dari semangat ingin mengusir
AS, Al-Qaeda dari Afghanistan dipimpin oleh Abu Mush'ab al-Zarqawi masuk ke
Irak.dan membentuk Jama'ah at-Tauhid wal-Jihad.
Selanjutnya mereka
bergabung dengan Dewan Syuro Mujahidin Irak.yang terdiri dari delapan kelompok
milisi bersenjata Irak. Kemudian tahun 2006, Abu Murah,'ab al-Zarqawi tewas dan
digantikan oleh Abu Umar al-Baghdadi, selanjutnya ia mendirikan Negara Islam
Irak (ISI) yang berpusat di Baquba, Provinsi Diyala.
Tahun 2010, Abu Umar
tewas dan digantikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Pada saat terjadi pergolakan
di Suriah, al-Qaeda telah mendukung
oposisi dengan membantu Front al-Nusra untuk melawan pemerintahan Suriah
pimpinan Bashar al-Assad. Banyak para Mujahidin yang datang dari negara lain
termasuk dari Indonesia.
Inilah perkembangan
ISIS di Irak dan Suriah. Tahun 2014 ketika kelompok ini sedang jaya, pada waktu
ini pulalah Nadia Murad diculik. Pada tahun 2017, Pemerintah Irak mengumumkan
ISIS di Irak berhasil dihancurkan. Di Suriah terjadi konflik berkepanjangan dan
ISIS pelan pelan juga tersingkir. ISIS yang awalnya ingin mengusir pasukan AS
dari Irak, ternyata mendengarkan kesaksian Nadia Murad, mereka juga melakukan
tindakan di luar prikemanusiaan. Membunuh dan memperkosa.
0 Komentar