Medan,
KORANTRANSAKSI.Com - Komoditi kopi Arabika asal Sumatera
Utara (Sumut) merupakan komoditi yang terkenal dengan kualitas dan diminati di
pasar internasional. Hal tersebut diakui langsung oleh Hani Salem Sonbol, CEO
International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) usai mewisuda 349 petani
kopi dari Kabupaten Karo dan Dairi yang
telah mengikuti program Coffee Export Development.
"Para penikmat
kopi yang berada di Jeddah kebanyakan suka menikmati Kopi asal Sumut, khususnya
Arabika dari Tanah Karo, termasuk saya, aromanya begitu khas," ungkap Hani
Salem Sonbo
Sebelumnya, Wakil
Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah juga menceritakan
pengalamannya menikmati Kopi Sumatera saat berkunjung ke Rusia. "Saya
pernah ke Rusia beberapa waktu lalu, saya singgah ke kota kecil dan singgah ke
salah satu kedai kopi, pada dinding kedai kopinya banyak tulisan tentang ragam
Kopi Sumatera, jadi begitu terkenalnya lah Kopi Sumatera ini, kita harus manfaatkan
itu," ujarnya.
Sampai saat ini, selain
Jeddah ada enam negara yang menjadi langganan Kopi Sumatera. Negara yang sangat
berminat dengan Kopi Sumatera itu diantaranya Amerika, Jerman, Jepang, Korea,
Belanda, dan China.
Karena minat yang cukup
tinggi itu pula, pertumbuhan petani kopi di Tanah Karo cukup signifikan.
"Beberapa tahun terakhir pertanaman berkembang secara signifikan di Tanah
Karo”, ujarnya.
Ia juga menjelaskan
bahwa Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumut yang 80%
masyarakatnya hidup dari sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari PDRB
sektor pertanian sebesar 56%.
Sementara itu,
Kordinator Program Petrasa Lidia Naibaho mengatakan, walau ditopang alam yang
subur, ternyata hasil produksi kopi dari Tanah Karo masih perlu ditingkatkan
lagi. Hal itu karena, masih banyak petani yang belum memahami proses pengolahan
pascapanen secara benar.
"Karena itu,
hampir satu tahun di Karo, kami membuat pelatihan dasar kepada petani kopi
tentang membuat pupuk organik hingga pengolahan pascapanen pada kopi. Dengan
begitu diharapkan, produksi kopi di daerah ini akan semakin meningkat,"
ucap Lidia. Petrasa merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memberikan
pelatihan kepada petani kopi di Dairi dan Karo, agar mampu meningkatkan produktivitasnya. (Red)
0 Komentar