Penutupan Akses Jalan Utama Kemang Pratama Bekasi Menuai Protes Warga Setempat (Foto:dok) |
Bekasi,
KORANTRANSAKSI.Com – Untuk mencegah laju penyebaran Virus
Covid-19, Pemkot Bekasi mendukung upaya karantina lokal bagi pemukiman di Kota
Bekasi, Jawa Barat. Upaya ini dapat dilakukan sedini mungkin, mengingat situasi
di Kota Bekasi yang berstatus Zona merah Covid-19.
Salah satu Perumahan
yang sudah melakukan karantina lokal adalah perumahan elite Kemang Pratama,
Rawalumbu Kota Bekasi. Namun, karantina tersebut menuai protes warga setempat
lantaran penutupan portal pada akses jalan utama perumahan semakin menyulitkan
warga setempat.
Meski ada imbauan dari
Pemkot Bekasi untuk warga mengisolasi diri, kewenangan penutupan akses jalan
utama dikatakan warga merupakan hak pejabat yang sah, seperti, RW, lurah hingga
wali kota.
"Nah, ini yang
menutup jalan akses utama pintu masuk ke Kemang Pratama itu Forum RW yang tidak
ada kapasitasnya. Dasar payung hukum dia menutup itu apa?" kata King
Vidor, warga Kemang Pratama di Bekasi.
King menegaskan, Forum
RW tak memiliki wewenang menutup akses jalan utama perumahan. Terlebih tidak
semua RW menyetujui langkah penutupan tersebut.
"Ini kan sama saja
membuat suasana semakin meresahkan bagi masyarakat. Membuat semakin
panik," ujarnya.
Menurut dia, seluruh RW
di Kemang Pratama sudah cukup baik dalam menerapkan prosedur tetap (protap)
terkait pencegahan Covid-19. Namun sayangnya, ucap Vidor, hal tersebut tidak
dibarengi dengan kecakapan pemahaman untuk membuat sebuah kebijakan yang logis.
"Jadi dampaknya
banyak yang komplain karena mutarnya kejauhan, lewat Narogong. Warga yang mau
ke rumah sakit atau ada urusan penting, jadi terganggu," tegasnya.
Vidor berharap Pemkot
Bekasi dapat menindaklanjuti masalah ini secepatnya, karena sudah sangat
mengganggu kenyamanan dan meresahkan banyak warga saat beraktivitas.
Hal serupa juga
diungkapkan warga Kemang Pratama lainnya, Ahmad Teguh, yang menilai penutupan
akses jalan utama tidak diperlukan, karena merupakan jalan umum yang
menghubungkan Pekayon, Bekasi Selatan menuju Rawalumbu, Bekasi Timur. Dalam
artian, akses jalan yang ditutup merupakan milik negara.
"Jadi penutupan
jalan tersebut jelas hanya menambah gaduh suasana karena mempersulit aktivitas
warga yang masih memiliki keperluan di luar rumah," ujarnya.
Karena itu, Teguh pun
meminta Pemkot Bekasi turun tangan dan membuka kembali pintu utama perumahan
Kemang Pratama tersebut.
"Suasana mencekam
begini bisa bikin imun warga melemah. Gimana mau melawan virus Covid-19 kalau
terus begini," celetuknya.
Koordinasi
dengan Pemkot
Menanggapi hal itu,
Ketua Forum RW Kemang Pratama, Chairil Anwar, menjelaskan bahwa akses jalan
yang ditutup merupakan jalan lintas yang sudah diserahkan pihak developer ke
Pemkot Bekasi.
Meski ditutup, kata
dia, masih ada pengecualian bagi beberapa profesi yang tetap diperbolehkan
beroperasi di wilayah Kemang Pratama. Khususnya bagi pedagang penyedia
logistik.
"Penutupan itu
tidak total, tapi masih mengakomodir pedagang kecil, ojek online, truk sampah,
feeder, kurir, dan truk logistik," ucapnya.
Sebelum memutuskan
penutupan jalan, kata Anwar, Forum RW sudah terlebih dulu berkoordinasi dengan
Pemkot Bekasi beserta pihak terkait lainnya. Dengan adanya kesepakatan bersama,
pihaknya merasa berhak memberlakukan penutupan akses jalan milik Pemkot Bekasi
tersebut.
"Kebijakan
karantina Forum RW Kemang Pratama ini sudah dikoordinasikan dengan Pemkot yang
punya hak dan wewenang tersebut, bersama Polsek, camat, lurah," tandasnya. ( TIM)
0 Komentar