Pesisir Pantai Pulau Kapo-Kapo (Foto:dok) |
Padang,
KORANTRANSAKSI.Com - Keindahan wisata bahari nan indah di
Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) selalu menyuguhkan kejujuran akan keindahan.
Pulau Kapo-kapo, begitu masyarakat setempat menamakan pulau yang dikelilingi
oleh hutan bakau (mangrove) yang tumbuh subur menghijaukan kawasan tersebut.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas ini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga
menjadi sebuah program wisata edukasi bagi sebagian wisatawan yang berkunjung
ke Kapo-kapo.
Sebelum memasuki
kapo-kapo, kita akan merasakan masuk kepada sebuah gerbang yang hijau akan
magrove. Akar-akar kuat terlihat menancap dan menjalar di birunyanya air laut
dari atas perahu.Berbagai jenis ikan penghuni mangrove ikut berenang mengikuti
perahu wisata yang kita tumpangi dan menjadi suguhan pemandangan habitat yang
sangat luar biasa.
Terletak di Pesisir
pantai laut Samudera Hindia, dengan menempuh jarak waktu 30menit dari Nagari
Mandeh menggunakan boat, pulau Kapo-kapo dihuni sebanyak 22 KK yang
berkehidupan dengan jenis pekerjaan sebagai nelayan dan menjemur ikan.
"Ada 22 kk yang menghuni pulau ini. Bekerja sebagai nelayan, menangkap
cumi-cumi, ikan, kepiting dan menjemurikan," kata Rido pendamping
perjalanan minangkabaunews.com ketika berkunjung ke Kapo-kapo.
Pulau - pulau indah
lainnya menjadi pemandangan indah terlihat berjejer cantik ketika menuju
Kapo-kapo. Pulau Setan, Sironjong ketek (kecil), Sironjong Besar, Cubadak dan
masih banyak pulau lainnya yang dapat dikunjungi di kawasan ini. Geliat ekonomi
masyarakat yang meningkat terlihat jelas dengan banyaknya kapal wisata milik
masyarakat lalu lalang membawa wisatawan diatas perairan Sumbar ini.
Infrastruktur
Walau ketika mengijakan
kaki di Kapo-kapo kita tidak dapat mengakses internet secara maksimal, namun
hal ini memberikan kesempatan bagi setiap pengunujung untuk menikmati keindahan
pantai yang mengarah kepada samudra lepas. Perkembangan teknologi terlihat ada
di wilayah ini. Penduduk setempat menggunakan tenaga surya dan tenaga angin
untuk mendapatkan energi listrik sebagai peneragan mereka pada malam hari.
Selain infrastruktur komunikasi yang belum ada,pulau kapo-kapo terlihat tidak memiliki pusat pusat kesehatan masyarakat. Namun seluruh penduduk Kapo-kapo yang memeluk agama Islam sudah memiliki tempat ibadah yang cukup memadai. Sumber air bersih untuk konsumsi juga cukup.
Untuk pendidikan,
anak-anak pada usia sekolah dikawasan ini setiap waktunya menggunakan boat
menuju Nagari Sungai Nyalo di wilayah Tarusan, kabupaten Pesisir Selatan,
sumbar. Wilayah itu menjadi wilayah sentral yang sangat penting bagi masyarakat
pulau Kapo-kapo. Pemerintah daerah setempat memberikan bantuan dan menyerahkan
boat seperti boat wisata kebanyakan, sebagai alat transportasi untuk memenuhi
hak berpendidikan anak-anak pulau Kapo- kapo.
"Sekolahnya
kesana, untuk kebutuhan harian penduduk kapo-kapo ada di Nagari Sungai
Nyalo," pungkas Rido sembari mengajak kami ke beberapa pulau Indah lain
yang ada di kawasan wisata bahari Mandeh.(ZIK/TIM)
0 Komentar