Bunda PAUD Sidoarjo Bunda Sa'adah Ahmad Mudhlor, S.Hum dan Bunda Sriatun Subandi saat berikan penghargaanke salah satu peserta didik TK dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Foto:dok |
Kegiatan ini merupakan program dari IGTKI-PGRI Kabupaten Sidoarjo, kurang lebih ada 3000 anak TK se Kabupaten Sidoarjo mengikuti Festival yang di gelar secara virtual ini, dimana untuk TK A berkreasi menghias Paper Bag dengan di tempel ornamen/hiasan sesuai dengan kreativitas masing-masing anak sedangkan untuk tingkat TK B membuat Hiasan dari kipas anyaman yang boleh di ubah-ubah bentuknya sesuai kreasi anak. Drs. EC. Asrofi Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo menyampaikan bahwa kegiatan IGTKI sampai pada saat ini walaupun dalam kondisi pandemi masih bisa melaksakanan kegiatan baik melalui daring maupun luring.
Selain itu untuk
pendidikan setingkat anak usia dini Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabuoaten
Sidoarjo sangat mengantisipasi agar jangan sampai anak yang belum waktunya
sekolah di SD untuk tidak dipaksa masuk ke Sekolah Dasar, khususnya pada usia
yang belum 6 tahun karena di APK Sekolah Dasar belum sampai 100 yang artinya
banyak anak-anak yang terlalu dini masuk SD.
"Terkait dengan
tingkat perkembangan anak ada lima perkembangan yang harus diperhatikan seperti
perkambangan moral spiritual, perkembangan fisik motorik, sosial emosional,
kognitif perkembangan bahasa dan seni, termasuk pada hari ini sudah dilakukan
mencapai tingkat perkembangan anak sesuai usia masing-masing”, ujarnya
Disamping itu kita harus
juga memperhatikan pertumbuhan anak-anak agar jauh dari stunting selain itu
guna menghadapi PTM yang akan dilaksanakan pada pertengahan bulan juli
mendatang sekolah harus benar-bisa siap dan bisa menerapkan protok kesehatan
Dalam sambutannya Bunda
Sasha menyampaikan bahwa pandemi covid 19 sangatlah berdampak besar bagi segala
aspek salah satunya di bidang pendidikan dimana meniadakan tatap muka antara
guru dan siswa melalui sekolah daring yang sejauh ini belum efektif, untuk itu diharapkan guru untuk berfikir lebih inovatif
dalam menciptakan metode pembelajaran
yang tidak biasanya tanpa bertatap muka.
Lebih fokus lagi
ditingkatkan PAUD, TK dan SD Pembelajaran yang di dominasi dengan bertatap muka
dan belajar bermain dengan ditiadakan kegiatan belajar mengajar akan berdampak
emosi dan perkembangan motorik dan jiwa sosial anak kita.
"Saya sangat
mengapresiasi kegiatan ini meskipun di masa pandemi seperti sekarang ini
setidaknya kita harus mulai lagi bergerak bersama kembali, seperti membuka
kembali sekolah dengan proses belajar yang bila diadakan di dalam ruangan tanpa
menggunakan AC atau mengadakan proses belajar mengajar yang diadakan di luar
ruangan" tambahnya. (Rk)
0 Komentar