Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat berikan keterangan dalam acara weekly press briefing (Foto:dok) |
Jakarta,
KORANTRANSAKSI.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin uno
berharap konsep digital nomad dapat menjadi daya tarik yang akan memperkuat
program Work From Bali, khususnya bagi sektor swasta.
Hal tersebut disampaikan
Menparekraf Sandiaga, dalam acara weekly press briefing, yang berlangsung
secara hybrid, dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
“Kami memiliki keyakinan
bahwa work from Bali dan pariwisata era baru yang menyasar kepada pola
kebiasaan bekerja baru seperti digital nomad, akan menjadi daya tarik yang
sangat potensial untuk Bali dan beberapa destinasi wisata lainnya. Oleh karena
itu, dukungan internet, infrastruktur, event, maupun suasana kerja itu akan
dibangun. Ini yang akan kami terus siapkan seiring kebijakan work from Bali
oleh pemerintah yang dikoordinir oleh Kemenko Marves,” ujar Menparekraf.
Digital nomad sendiri
adalah istilah dimana seseorang dapat bekerja dengan memanfaatkan teknologi
digital, sehingga tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Selain itu, Menparekraf
ingin pelaku UMKM atau artisan di Bali menyiapkan produk-produk ekonomi
kreatif, mulai dari kuliner, kriya, maupun fesyen jelang program work from
Bali. “Karena work from Bali ini mungkin hanya 30 persen saja dampaknya
terhadap hotel, sisanya adalah produk ekonomi kreatif termasuk restoran. Untuk
itu, UMKM di Bali perlu juga kita persiapkan,” katanya.
Terkait Dana Hibah
Pariwisata dan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Menparekraf mengatakan masih
dalam proses dan ia berharap bisa segera diimplementasikan.
Untuk Dana Hibah
Pariwisata telah diusulkan Dana Program Pemulihan Ekonomi (PEN) TA 2021 untuk
sektor pariwisata sebesar Rp3,7 triliun kepada Ketua Komite Penanganan COVID-19
dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dengan cakupan penerima hibah yang
lebih luas dibandingkan dengan Dana Hibah Pariwisata Tahun 2020.
Sedangkan, BIP Tahun
2021, total anggarannya sebesar Rp60 miliar, akan diberikan kepada enam
subsektor ekonomi kreatif, yang meliputi aplikasi digital, pengembangan
permainan (game), fesyen, kriya, kuliner, serta, film, dan sektor pariwisata
(13 jenis usaha pariwisata sesuai UU No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan).
Pendaftaran program BIP
atau open submission nanti akan dibuka tanggal 4 Juni 2021 dan ditutup tgl 4
Juli 2021. Sosialisasi BIP akan ditayangkan live di youtube Kemenparekraf pada
tanggal 4 Juni, termasuk peluncuran websitenya. Petunjuk teknis untuk
masing-masing pendaftaran kategori BIP tercantum dan dapat diunduh pada website
tersebut.
Menparekraf juga
menjelaskan terkait penyelenggaraan event, yang harus dilakukan dalam bingkai
protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Sebelumnya, Kemenparekraf bersama
dengan ITS (Indonesia Triathlon Series) dan Pemerintah Daerah setempat telah
sukses menggelar Belitung Triathlon 2021 dan Kendari Triathlon. Selain itu,
akan ada event berskala internasional yang akan diadakan dalam waktu dekat
yaitu FIBA Asia Cup di bulan Agustus dan World Super Bike di bulan November.
“Kami akan bekerjasama
dengan semua pihak, baik Satgas COVID-19, kepolisian setempat dan tentunya
Pemerintah Daerah serta Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan dengan bingkai
CHSE event-event tingkat nasional dan internasional ini bisa dilakukan,”
katanya. (ZIK)
0 Komentar