Pemerintah Indonesia Mengajak World Tourism Forum Institute Untuk Bergandeng Tangan Dengan Negara ASEAN yang lainnya agar membuat program dan kegiatan yang bisa memulihkan pariwisata (Foto:dok) |
Jakarta,
KORANTRANSAKSI.com - Pemerintah Indonesia mengajak World
Tourism Forum Institute untuk bergandengan tangan dengan negara-negara anggota
ASEAN membuat program dan kegiatan yang dapat mempercepat pemulihan pariwisata.
Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Global
Tourism Forum - Leaders Summit Asia 2021, di sesi Ministers Talk dengan topik
“Reopening ASEAN Tourism Destination for International Tourist”, Rabu
(15/9/2021), mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif siap
berkolaborasi untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.
"Saya ingin
mengusulkan World Tourism Forum Institute untuk bergandengan tangan dengan
negara-negara anggota ASEAN untuk membuat program dan kegiatan yang dapat
mempercepat pemulihan pariwisata di wilayah kita. Indonesia siap dan berharap
untuk memiliki kerja sama lebih lanjut," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengajak
negara-negara anggota ASEAN untuk saling meng-update tentang protokol kesehatan
hingga vaksinasi terkini di masing-masing negara. Sehingga hal tersebut akan
memunculkan pemahaman percepatan pembukaan destinasi wisata di tiap negara.
"Mari berbagi update
tentang protokol kesehatan dan keselamatan, vaksinasi kecepatan, termasuk
prosedur perjalanan sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang sama atau
pengakuan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dan mari kita bersikap objektif
dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kondisi kesehatan dan
keselamatan negara tuan rumah," jelasnya.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya di acara Global Tourism Forum- Leaders Sumit Asia 2021 (Foto:dok |
Dalam kesempatan itu,
Sandiaga juga menjelaskan strategi pemulihan pariwisata Indonesia. Di antaranya
instruksi dari Presiden RI terkait percepatan pembangunan infrastruktur di 5
Destinasi Super Prioritas (Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan
Mandalika).
Kemudian, penerapan CHSE
(Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) sebagai protokol
untuk mengembalikan kepercayaan dan keyakinan wisatawan. Selain itu menerapkan
dan mengatur pengaktifan kembali Kalender Acara di seluruh Indonesia dengan
protokol kesehatan, serta merangkul pelaku ekonomi kreatif.
Lebih lanjut, Sandiaga
menjelaskan Indonesia akan membuka kembali destinasi wisata untuk wisatawan mancanegara
secara bertahap. Pembukaan pariwisata Indonesia akan bergantung beberapa
prasyarat, yakni pandemi COVID-19 yang dapat dikendalikan, artinya destinasi
harus berada dalam risiko penularan yang rendah dan fasilitas kesehatan yang
memadai tersedia.
Selain itu, persiapan
pembukaan pariwisata Indonesia, juga mengharuskan percepatan vaksinasi,
memastikan kesiapan pelaku usaha dan seluruh masyarakat dalam menjaga penerapan
protokol kesehatan yang ketat dan disiplin secara end to end. Serta kesiapan
industri pariwisata untuk menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health,
Safety, and Environment Sustainability) yang dilengkapi dengan Peduli Lindungi.
"Terkait pembukaan
kembali destinasi, ini akan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh setelah
evaluasi untuk menentukan keseimbangan yang aman antara ‘gas dan rem’,"
ujar Sandiaga.
Adapun, bagi wisatawan
mancanegara yang akan berwisata ke Indonesia nantinya juga akan ada persyaratan
yang harus dipenuhi, yakni wisatawan mancanegara dari negara-negara yang
menjalin skema Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan Indonesia. Wisatawan
harus memenuhi persyaratan pelaku perjalanan internasional seperti menunjukkan
sertifikat vaksin COVID-19 dosis lengkap, melakukan karantina selama 8 hari
serta melakukan tes PCR sebanyak tiga kali.
"Kami sekarang
mempertimbangkan pendekatan sepihak dengan mengatur prosedur perjalanan yang
aman (mulai dari pra-kedatangan, kedatangan, dalam tujuan, proses
keberangkatan) serta menentukan negara yang dipertimbangkan seperti risiko
penularan yang rendah dan tingkat vaksinasi yang tinggi sehingga wisatawan
mancanegara diperbolehkan berkunjung Indonesia,” jelasnya. (ZIK)
0 Komentar