(Foto:dok) |
Kue keranjang ini
berbahan dasar tepung ketan, sagu dan beras. Dulu hanya ada satu rasa, yaitu
manis sekali berasal dari gula jawa. Kue ini lengket. Disajikan dalam bentuk
bulat, dibungkus plastik dan diberi label warna merah menyala dengan tulisan
kanji di atasnya.
Kini kue keranjang
punya banyak varian rasa. Ada rasa duren, keju dan lainnya. Cara penyajiannya
macam-macam. Ada kue yang digoreng, dibakar dan dibentuk bunga, lonjong dan
sebagainya. Konon, kue ini masuk ke nusantara (Indonesia) dibawa oleh para
pedagang Tiongkok pada abad ke 15-16 .Tentu saja, dongeng di balik kue
keranjang itu juga masuk ke negeri ini.
(Foto:dok) |
Dongeng kedua adalah soal Dewa Tungku atau Dapur yang diyakini berdiam di dapur. Dewa ini setiap menjelamg tahun baru (imlek) melapor ke langit berkaitan dengan kesejahteraan dan keharmonisan keluarga.
(Foto:dok) |
Tahun ini, Imlek jatuh
pada tanggal 1 Februari 2022. Sayang, sejak tinggal di Serang Hijau, saya sudah
tidak dapat lagi kiriman kue keranjang yang unik itu. (Daeng Yusvin Karuyan)
0 Komentar