(Foto:dok) |
Kawasan
Pantai Melasti yang mempunyai luas lebih dari 40 hektare ini memiliki hamparan
pasir putih dengan panorama laut biru yang indah. Akses menuju kawasan ini pun
dapat ditempuh dengan mudah. Dan fasilitas yang disediakan pun sudah cukup
banyak, yang diantaranya ada beach club, area parkir yang memadai, mushola,
toilet, hingga berbagai warung UMKM lokal.
Meski
demikian, masyarakat Desa Ungasan ingin mengembangkan kawasan Pantai Melasti
agar destinasi wisata ini semakin memiliki nilai tambah dan bertaraf yang
international.
(Foto:dok) |
"Yang disampaikan ini akan segera kami tindak lanjuti,
karena kita ingin masyarakat di sini mendapat penghasilan tambahan, sehingga
ekonominya meningkat dan tadi seperti mimpinya Pak Disel (Bendesa Adat Ungasan)
bahwa ini levelnya perlu ditingkatkan menjadi level internasional," kata
Menparekraf usai berdialog dengan masyarakat Desa Ungasan.
Mengingat
adanya relaksasi sejumlah kebijakan terkait dengan pelaku perjalanan, seperti
bebas karantina dan peniadaan tes antigen, maka banyak permintaan dari
wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Oleh
sebab itu, Menparekraf berpesan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol
kesehatan.
"Saya titip banget protokol kesehatannya, karena
kita bisa bangkit kalau kita sehat," kata Menparekraf.
Dalma kesempatan yang sama, Bendesa Adat Ungasan, I Wayan
Disel menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Menparekraf. Menurutnya
kedatangan Menparekraf memberikan suatu semangat dan harapan yang baru bagi
masyarakat Desa Adat Ungasan untuk bangkit kembali dna terus berupaya
meningkatkan kualitas destinasi wisata di Pantai Melasti. (TA/WS)
0 Komentar