Konsulat RI Tawau Memberikan Fasilitas berupa pemulangan mandiri 151 dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara (Foto:dok) |
Abu yang masuk menjadi
anggota Tim Pencari Fakta mengatakan sebanyak 101 WNI meninggal selama 2021.
Sementara, 48 WNI lainnya meninggal pada periode Januari-Juni 2022. Ia
mengatakan banyak WNI yang diwawancarai tim membeberkan kondisi yang buruk di
dalam tahanan. Salah satunya adalah para tahanan yang sakit tidak memiliki
akses ke rumah sakit.
Menurut Abu, tim
mendapatkan cerita seorang tahanan yang meninggal bernama Nathan, 40 tahun.
Nathan meninggal pada Maret 2022. Nathan adalah seorang tunawicara dan down
syndrome yang ditahan di blok karantina Tawau.
Abu menuturkan saat
ditahan kondisi kesehatan Nathan terus memburuk. Kondisi itu sudah berulangkali
dilaporkan ke petugas, namun tak digubris. Petugas hanya memberikan obat
parasetamol. “Masih boleh tahan kah?” kata Abu meniru ucapan petugas.
Menurut Abu, Nathan
baru dibawa ke rumah sakit ketika kondisinya sangat buruk dan hampir tidak bisa
bergerak. Siang harinya Nathan sudah wafat. Abu mengatakan Nathan hanya satu
contoh kasus tentang pengabaian kondisi kesehatan para tahanan.
“Kami menyimpulkan,
seluruh depot tahanan imigrasi di Sabah dengan sengaja menelantarkan tahanan
yang sakit dan tidak menyediakan pelayanan kesehatan tepat waktu,” kata dia.
Abu mengatakan isu
layanan kesehatan bukan satu-satunya kondisi buruk di rumah tahanan di Sabah.
Menurut Abu, tim juga menemukan adanya penyiksaan terhadap tahanan sampai
menyebabkan meninggal. Selain itu, ada pula anak-anak yang terus ditahan
meskipun orang tuanya sudah meninggal di dalam tahanan tersebut. (TIM)
0 Komentar