(Foto:Ilustrasi Jet Tempur) |
Admnistrasi Program
Akuisisi Pertahanan menyampaikan dalam sebuah pernyataan dimana jet yang
disebut dengan KF-21 itu terbang selama 30 menit. Percobaan untuk jet baru
Korea Selatan itu akan dilakukan sampai tahun 2026, setelah itu Korea Selatan
berencana memproduksi massal jet tersebut.
Negara Indonesia
sendiri mempunyai peran dalam pengembangan jet tempur ini. Dalam kesepakatan
tahun 2014 silam, antara Seoul dan Jakarta telah menyetujui untuk mengembangkan
jet tersebut melalui proyek senilai 8,1 triliun won atau setara dengan Rp 92
Triliun.
Indonesia juga sepakat
untuk membayar seperlima atau 20 persen dari biaya pengembangan jet ini. Akan
tetapi, Indonesia terus melakukan negoisasi kembali kesepakatan itu pada tahun 2018 dimana untuk
mengurangi biaya.
Kemudian Indonesia
menawarkan diri untuk membayar dengan barter,dan akhirnya pihak dari Korea
Selatan menyetujui Indonesia tetap membayar 20 persen dari harga pengembangan
jet ini. Tetapi, sepertiganya dibayarkan dalam bentuk barang.
Korsel kemudian
memamerkan prototipe pertama KF-21 pada April tahun lalu. Pesawat ini
digadang-gadang menjadi alternatif dari jet F-35 buatan Amerika Serikat. Seri
jet AS tersebut sering digunakan oleh Korsel. (TIM)
0 Komentar