(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Jumlah ini setara
dengan 100,29% dari target yang ditetapkan, yakni 2 triliun rupiah. Di sisi
lain, realisasi target PNBP Ditjen Imigrasi berkontribusi sekitar 66% dari
total penerimaan Kemenkumham, yaitu 3,06 triliun rupiah.
Sekretaris Ditjen
Imigrasi, Supartono yang ikut menghadiri dalam kegiatan Rapat tersebut
mengatakan bahwa, Realisasi Ditjen Imigrasi yang meningkat di tahun 2022 ini
tentunya dipengaruhi oleh beberapa kebijakan strategis yang diterapkan sebagai
respon situasi pandemic covid-19.
“Realisasi Ditjen
Imigrasi yang meningkat di tahun 2022 dipengaruhi oleh berbagai kebijakan
strategis yang diterapkan sebagai respon situasi pandemic Covid-19. Kebijakan
tersebut antara lain pemberian fasilitas Visa on Arrival untuk wisata,
peningkatan kualitas layanan Eazy Passport hingga kerja sama sistem pembayaran
terintegrasi dengan perbankan/lembaga persepsi”, ujar Supartono.
Selain itu, Imigrasi
juga melaksanakan kebijakan percepatan paspor selesai pada hari yang sama (one
day service) dan penambahan Kantor Imigrasi Kelas I untuk dapat menerbitkan
paspor elektronik. Kementerian Hukum dan HAM juga memberlakukan perubahan jenis
dan tarif atas jenis PNBP sebagai upaya penyesuaian dengan kondisi terkini.
“Sepanjang tahun
2020-2021, capaian target pada layanan keimigrasian belum optimal dikarenakan
Pandemi Covid-19, terutama di masa kebijakan PPKM dan pembatasan lalu lintas
internasional yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, perlu
ada kebijakan yang mendukung agar situasi perekonomian lebih kondusif”,
tuturnya.
Dari Data yang
ditunjukan oleh Kementerian Keuangan bahwa, Kementerian Hukum dan HAM termasuk
dalam enam kementerian/lembaga kontributor PNBP terbesar yang menyumbang
sekitar 41,03% dari total penerimaan negara tahun 2021. Pada tahun 2023,
Kemenkumham ditargetkan untuk mencapai penerimaan sebesar 4,256 triliun rupiah,
dengan porsi target PNBP Ditjen Imigrasi sebesar 2,1 triliun.
“Ditjen Imigrasi
sebagai fasilitator pembangunan nasional akan berupaya memenuhi target pada
tahun 2023. Kami terus melakukan pengembangan di berbagai lini, terutama dalam
hal mutu, percepatan dan transparansi layanan, termasuk kemudahan penggunaan
aplikasi (user friendly app). Pengembangan ini bukan sekadar wujud kontribusi
terhadap perekonomian namun juga bagian dari komitmen Imigrasi untuk memberikan
pelayanan publik yang semakin baik bagi masyarakat”, ucap Supartono.
Untuk mencapai target
tersebut terdapat beberapa rencana kebijakan yang diusulkan, antara lain
optimalisasi Visa on Arrival, izin tinggal keimigrasian dan penyediaan paspor
elektronik. Penerapan layanan online serta perbaikan sarana dan prasarana
teknologi juga akan menjadi perhatian khusus di tahun anggaran berikutnya. (ZIK/TIM)
0 Komentar