Seperti dilihat,
Brigadir J mengenakan kaos dan celana jeans panjang berwarna biru. Posisi
Brigadri J dalam keadaan telungkup di dekat tangga. Terlihat juga banyak darah yang
keluar di bagian kepala dan badan. Tetapi pihak Komnas HAM sengaja memburamkan
sebagian foto dengan pertimbangan melindungi hak asasi Brigadir J.
Komisioner Bidang
Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan bahwa, Foto
tersebut menggambarkan kondisi TKP sesaat setelah peristiwa penembakan terhadap
Brigadir J.
"Foto itu adalah
kondisi TKP sesaat setelah peristiwa penembakan Brigadir J”, ujar Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan
Komnas HAM, Choirul Anam saat konferensi pers, Kamis (1/9/2022).
Anam menerangkan,
Komnas HAM mendapatkan beberapa foto yang menunjukkan kondisi tempat kejadian
perkara sesaat setelah peristiwa penembakan Brigadir J. Dalam foto ditunjukkan
di antaranya terkait posisi jenazah, bekas tembakan pada beberapa lokasi dalam
rumah.
Selain itu, terdapat
beberapa foto menunjukkan senjata dan peluru digunakan. Anam juga mengantongi
bukti berupa foto oknum anggota Polri yang diduga merencanakan obstruction of
justice. "Berikutnya terdapat anggota kepolisian yang diduga
mengonsolidasi tempat kejadian perkara beberapa saat setelah peristiwa
kejadian”, tuturnya.
"Ini yang kita
maksud adalah kita dapatkan beberapa foto penting yang kita dapatkan pada
tanggal 8. Jadi pada tanggal 8 itu mendapatkan foto pascakejadian sesaat
pascakejadian nggak sampai 1 jam. Jadi foto kalau dicek rekam jejak digital nya
itu diambil kurang dari 1 jam pasca peristiwa," dia menandaskan.
Sebelumnya, Komisioner
Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara menerangkan, Komnas HAM meminta raw material
dari dokter forensik terus kemudian dari puslabfor dan. Tercatat ada 311 video
dan 27 tangkapan gambar dari 35 titik lokasi titik dianialiasis.
"Kemudian gambar
lainnya dari balistik sejumlah 592 itu kira-kira raw material bahan-bahan
foto-foto video yang berhasil dikumpulkan oleh Komnas HAM sampai hari ini”,
ucap dia. (RED)
0 Komentar