(Foto:Ilustrasi Bantuan Sosial yang akan disalurkan kepada Anak Yatim Piatu sebesar Rp 200.000 Per bulan) |
“Kami juga dapat
tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 400 miliar. Itu akan kami
gunakan di bulan Desember, kami akan menyerahkan kurang lebih targetnya anak
yatim piatu itu 946.863 anak, per anak Rp200 ribu per bulan”, ungkap Risma.
Selain bansos untuk
anak yatim piatu, Risma juga memastikan pihaknya telah mengusulkan bantuan
untuk lansia tunggal di atas usia 80 tahun dan difabel agar bisa mendapatkan
bantuan sebesar Rp 21.000 per hari.
Risma menuturkan,
bantuan lansia tunggal yang tidak berdaya akan diberikan dalam bentuk makanan.
Nantinya, pemerintah akan menitipkan uang kepada RT atau RW setempat sebagai
modal untuk memberi makanan setiap hari.
“Lansia tunggal dia
atas usia 80 tahun yang mereka tidak ada yang merawat, sendiri, akan kita
berikan makanan setiap hari. Nanti uangnya dititipkan ke Pak RT dan Pak RW
untuk mereka memberikan makanan kepada lansia yang sudah tidak berdaya dan dia
tidak ada keluarganya, jadi lansia tunggal,” tuturnya.
Sementara itu, bantuan
untuk lansia dan difabel ini akan diberikan sesuai dengan hari dalam sebulan.
Misalnya, Rp 21.000 x 31 hari, artinya lansia dan difabel masing-masing akan
mendapat bantuan sebesar Rp 651.000.
“Targetnya akan
diberikan pada Desember 2022, lansia tunggal sebanyak 334.011 orang dan 98.934
orang penyandang disabilitas,” tuturnya.
Sebelumnya, Kemensos
melalui surat bernomor 411/4BS.01.02/08/2022 akan menyalurkan bansos untuk anak
yatim piatu sebanyak 946.863 jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian,
pemerintah daerah diperintahkan untuk melakukan validasi terkait data anak
yatim piatu di masing-masing wilayah. (WONG)
0 Komentar