Pertamina Pastikan bahwa untuk stock Pertalite dan Solar akan tetap aman (Foto:dok) |
Atas hal ini, Pengamat
BBM serta mantan Anggota Komisi VII Bidang Pertambangan dan Energi DPR RI
2014-2019, Kurtubi mengatakan, hal ini merupakan masalah yang harus
diselesaikan oleh pemerintah. Menurutnya, ada kemungkinan kualitas dari
Pertalite itu menurun.
“Kok bisa cepat habis?
Ini masalah cukup serius menurut saya. Ini mesti direspons pemerintah, kasih
saran tindakan yang sebaiknya dilakukan. Menurut saya ada dua kemungkinan,
kualitas [Pertalite] menurun atau sengaja diturunkan, dugaan saya itu
kemungkinan ada pelemahan kualitas. Sebelumnya tidak ada seperti ini, jadi
harus diperiksa”, tutur Kurtubi.
Kurtubi juga menyampaikan bahwa menghadapi hal ini, perlu dilakukan penelitian mendalam oleh pemerintah untuk mencari tahu permasalahan BBM jenis RON 90 ini. “Harus ada penelitian dari pemerintah, misalnya dari Kemen Migas. Dibawa ke laboratorium, diambil sampel pertalite, dites ingredients-nya. Ada penurunan atau tidak, jadi jelas ada buktinya. Kalau tidak ada hasilnya, harus diperkirakan apa perkaranya,” tuturnya.
Kurtubi menjelaskan
bahwa setelah penelitian itu dilakukan, Pertamina bisa melakukan sosialisasi,
agar masyarakat tidak lagi bertanya-tanya mengapa konsumsi Pertalite lebih
cepat habis.
Pertamina
Bantah Kualitas Pertalite Menurun
Namun pihak Pertamina
mengatakan bahwa BBM jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan
spesifikasi. Susanto August Satria, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina
Patra Niaga Regional Kalimantan, menegaskan standar dan mutu BBM Pertalite yang
dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan
Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi)
Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang dipasarkan di dalam negeri.
"Batasan dalam spesifikasi
Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya
adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari
Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina
masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45 hingga 69 kPa
(Kilopascal)," papar Satria, Senin, 26 September 2022.
Satria menyebutkan
penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat.
Secara spesifikasi, kata dia, batasan maksimum untuk penguapan (atau yang biasa
dikenal dengan istilah destilasi) Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal
74 derajat Celsius. (TIM)
0 Komentar