(Foto:dok) |
Adapun yang menjadi tim
Tim Evaluator dari Kementerian Kominfo R.I adalah Dana Indra Sensuse (UI),
Hafni Septiana (IKTI), Misbah (Pakar IT), dan Rudi Hartanto (UGM). Suhatri bur
dalam sambutannya menegaskan komitmen yang jelas dan tegas Pemerintah Daerah
dalam implementasi Program Smart City.
“Untuk mendukung
pelaksanaan program smart city, pada tahun 2021 telah disediakan anggaran
sebesar Rp. 312.432.271.800 atau 21% dari jumlah APBD. Kemudian juga telah
diterbitkan 6 regulasi sebagai kebijakan untuk memayungi pelaksanaan program
Smart City yang merupakan bentuk kepedulian pemerintah Kabupaten Padang
Pariaman dalam memeberikan pelayanan prima kepada masyarakat.,” tegasnya.
Dikesempatan yang sama,
Suhatri bur mengapresiasi Kementerian Kominfo R.I yang telah mempercaya dan
membimbing Kabupaten Padang Pariaman dalam mewujudkan Kota Cerdas.
“Dengan ditetapkannya
Padang Pariaman sebagai pilot project Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia
pada tahun 2020 dan sampai sekarang, atas nama Pemerintah Daerah kami
mengucapkan terima kasih. Khusus kepada tim evaluator kami juga berharap dapat
memberikan masukan dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun,”
harapnya.
Sementara itu, evaluasi
dimulai dengan pemaparan materi implementasi program smart city di Kabupaten
Padang Pariaman oleh Zahirman. Dalam paparan materinya , ia menerangkan
bahwasanya terdapat 6 dimensi program Smart City.
“Pada tahun 2021,
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah melaksanakan 43 dari 60 Program yang
terdapat dalam masterplan smart city. Program-program ini terbagi pada 6
Dimensi Smart City yaitu Smart Government (17), Smart Branding (3), Smart
Economy (6), Smart Society (5), Smart living (5) dan Smart Environment (2). Dukungan
dan komitmen Bupati Padang Pariaman dari segi kebijakan dan penganggaran telah
mempercepat pelaksanaan program dan kegiatan,” jelasnya.
Kemudian, Zahirman juga
memaparkan, kendala dan dampak dalam pelaksanaan program smart city yang
menghambat pelaksanaan program Smart City “Wabah Covid-19 yang berkembang
semenjak tahun 2020 menyebabkan beberapa kendala dalam implementasi Smart City.
Seperti, dibidang pelayanan.
Ditambah lagi, sebagian
aparatur bekerja dari rumah (work from home) serta penganggaran program-program
smart city direfucusing untuk penanganan covid-19. Kendala tersebut
mengakibatkan sebagian program smart city belum dapat dilaksanakan,” terang
Kadis Kominfo.
Namun demikian, dibalik
kendala tersebut, program smart city telah memberikan dampak yang cukup baik
dalam pembangunan. Diantaranya terjadi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dari 70.61% (2020) menjadi 70,76%. Peningkatan pemanfaatan Teknologi
Informasi ditengah-tengah masyarakat dan Lembaga pemerintahan, terutama dalam
pelayanan public. Disisi lain juga, meningkatnya peran serta dan keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan.
Lebih lanjut, Kadis
Kominfo Zahirman juga mengungkapkan bahwa dimensi branding “Kampung KB” yang
mendapat penghargaan pada tahun 2021 masih terus berjalan. Akan tetapi dirinya
juga tidak menepis bahwa Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman juga telah
memunculkan program baru yang bisa di unggulkan.
Program unggulan atau
Quickwin smart city Padang Pariaman tahun 2021, diantaranya pada Dimensi Smart
Government yaitu Dukcapil Ceria Mobile. Kemudian Dimensi Smart Economy yaitu
Paket Wisata Nagari, Dimensi Smat Living dengan Quickwin Bengkel Genre
(Bere-Bere), Dimensi Smart Living dengan Program Satu Hari Bersama Masyarakat
(Saber Mas).
Selanjutnya Dimensi
Smart Ekonomi dengan program perikanan, pertanian dan pariwisata terintegrasi
(Perisai), Dimensi Smart Enveroment dengan Quick Win Lamaran Keliling. (VER)
0 Komentar