Plt Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana Saat lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Foto:dok) |
Widodo nampak terkejut
sekaligus kesal saat melihat adanya penumpukan wisatawan mancanegara di depan
gerai pembayaran untuk Visa On Arrival (VoA). Melihat hal tersebut, Widodo
kemudian melakukan pengecekan ke setiap gerai. Setiap gerai itu berisi empat
konter pembayaran. Namun setelah dilihat langsung ternyata tak semua konter
beroperasi dengan maksimal.
Ia menunjukan rasa kekecawaannya sekaligus kemarahannya setelah dirinya menemukan ada gerai yang tidak beroperasi sama sekali karena belum tersedianya fasilitas. Disamping, ternyata ia menemukan konter pengecapan paspor yang tidak optimal. Dari 64 konter yang tersedia, hanya 32 yang terisi oleh komputer. Sehingga tak heran jika terjadi antrean panjang. "Pokoknya besok konter ini harus diisi”, ujar Widodo kepada petugas yang mendampinginya.
Dalam melakukan sidak tersebut, ia didampingi oleh beberapa petugas bandara I Gusti Ngurah Rai. Salah satu diantaranya tampak merupakan supervisor yang bertanggung jawab atas jalannya gerai pembayaran VoA dari bank. Sidak yang dilakukan sekitar pukul 22.30 WITA itu diwarnai cecaran kemarahan Widodo. Ia tak segan memarahi langsung para petugas yang mendampinginya. "Tolong dikoordinasikan sama supervisornya. Kalau kurang-kurang begini cepat diisi. Jangan dibiarkan begitu," ujarnya dengan tegas.
Ia juga menyinggung
pihak yang bertanggung jawab seharusnya memiliki sense of crisis ketika melihat
penumpukan seperti yang terjadi saat itu. "Enggak boleh begini ini, ayolah
kita punya sense of crisis begitu kan," kata dia.
Kemudian ia menginstruksikan agar seluruh konter yang kosong harus terisi. Ia bahkan dengan keras mengultimatum akan membawa permasalahan tersebut ke rapat bersama Menko Marves. "Kalau besok masih kosong, saya akan langsung undang ke rapat ini. Saya bawa ke rapat minggu ini bersama Menko Marves, biar tau semua... imigrasi jadi sampah!" ujarnya dengan keras.
Widodo juga menunjukkan
kekecewaannya setelah mengetahui bahwa tidak optimalnya pelayanan tersebut
bahkan telah ditegur oleh Presiden Joko Widodo. Namun pihak terkait tetap tak
memperbaiki keadaan mereka. "Sudah ada teguran Presiden juga enggak ada
tindak lanjutnya," ujarnya.
Terakhir ia
memerintahkan kepada petugas agar seluruh gerai diisi dan beroperasi optimal
pada Jumat (7/10). Ia juga menginstruksikan agar perintahnya ini disampaikan
kepada atasan mereka. "Besok ini harus beroperasi dan saya enggak mau tau
lagi, kalau empat ya isinya empat. Kalau sakit, izin, ya harus diganti. Itu
aja, sampaikan ke Kacab, ke pimpinan pusat," kata dia. (TA/FER)
0 Komentar