(Foto:Ilustrasi Paspor) |
Kepala Kantor Imigrasi
Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan bahwa,
temuan ini bermula ketika ada aduan dari masyarakat, kemudian pihak imigrasi
dan maskapai langsung memberikan respon pada saat GSA melakukan check-in. “Pelaku GSA ini mengaku akan
melakukan perjalanan ke Belanda untuk transit dengan akhir tujuan ke Jerman”,
ujar Tito.
Sementara itu, GSA
mengaku bahwa, ia bermaksud untuk menemui kedua anaknya yang telah terpisah
dengannya sejak 2015 dan berstatus sebagai pengungsi di Jerman. Usai menerima
laporan dari warga dan mengecek saat proses check-in,
Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) kemudian segera
memeriksa GSA lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan
awal, telah menunjukan adanya indikasi paspor UEA milik GSA palsu, yakni nomor
paspor dengan kode MRZ pada biodata paspor yang berbeda. Temuan tersebut
diperkuat dengan hasil uji forensik menggunakan alat VSC 80i sehingga
membuktikan bahwa paspor tersebut telah mengalami beberapa modifikasi.
Security feature sinar
UV pada paspor tidak berpendar pada halaman biodata, benang jahitan merupakan
benang jahitan biasa, dan terdapat lubang jahitan ulang, lubang perforasi tidak
bulat presisi dan tidak beraturan. Kemudian, tulisan microprinting “United Arab
Emirates” pada halaman cover dalam bias dan sudut buku paspor tampak potongan
asimetris.
Dengan fakta-fakta yang
ditemukan itu, paspor UEA milik WN Suriah berinisial GSA dinyatakan palsu oleh
pihak Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. "Penyidik Imigrasi Soekarno-Hatta
akan melakukan pengembangan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat
(pemalsuan paspor UEA WN Suriah tersebut)," ujar Tito.
Tito menjelaskan, atas
perbuatanya, GSA dapat dijerat Pasal 119 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2011
tentang Keimigrasian dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan
pidana denda paling banyak Rp 500 juta. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat yang berperan aktif dan memberikan laporan secara cepat.
“Saya mengapresiasi
masyarakat yang telah menginformasikan temuan tersebut dengan cepat. Saya juga
mengapresiasi pihak maskapai yang dapat bersinergi dengan baik dalam kasus
ini,” ucap Tito. (TIM/RED)
0 Komentar