(Foto:Humas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman) |
Sebelum menyampaikan
inovasi unggulan tersebut, Suhatri Bur menggambarkan kondisi umum wilayah
geografis dan demografis Kabupaten Padang Pariaman. Lebih lanjut, Suhatri Bur
menyebutkan, hingga saat ini setidaknya ada 5 (lima) inovasi unggulan daerah
kabupaten Padang Pariaman yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat, baik dari segi pelayanan maupun dari segi peningkatan ekonomi.
Adapun 5 (lima) Inovasi
unggulan tersebut adalah di Bidang Urusan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Nagari Go Digital (Nagita), di bidang Urusan Wajib Pelayanan
Dasar Urusan Kesehatan SILENTING (AkSI Bersama Lintas Program dan Lintas Sektor
ENtaskan StunTING).
Selain itu, Urusan
Pilihan Bidang Urusan kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian yakni
PERISAI (program perikanan pertanian dan pariwisata terintegritas), Penunjang
Bidang Urusan Keuangan e-BPHTB (Tematik Peningkatan PAD), dan di Bidang Urusan
Wajib Non Pelayanan Dasar Bidang Urusan Penanaman Modal LAPAO TANAMO (layanan
pelaporan online kegiatan penanaman modal).
Lebih lanjut, Suhatri
Bur mengungkapkan beberapa Inovasi Daerah Kabupaten Padang Pariaman tersebut
telah menarik perhatian sehingga direplikasi oleh beberapa daerah baik di
Wilayah Sumatera Barat maupun di luar Daerah Sumatera Barat.
“Diantaranya, Kota
Dumai, Kabupaten Solok Selatan, Kota Pariaman, Kota Sawahlunto, Kota Ban
jarbaru, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Limapuluh Kota,” ungkapnya yang
saat itu didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Rudy Repenaldy Rilis dan
sejumlah Kepala OPD terkait.
Salah satu upaya
peningkatan perekonomian daerah adalah melalui inovasi. Meski demikian,
hasilnya belum terlalu terlihat secara signifikan. Pelaksanaan inovasi daerah
yang mulai digalakkan sejak tahun 2019 tersebut sempat terhalang oleh Pandemi
Covid-19 yang menyebabkan kontraksi cukup dalam pada perekonomian daerah.
“Namun dengan semangat
dan usaha yang dilakukan, pada tahun 2021 ekonomi Padang Pariaman mulai bangkit
dengan pertumbuhan positif yang cukup tajam di angka 2.18 (dari -10.46 di tahun
2020),” paparnya. (BAS/VER)
0 Komentar