Rempah Indonesia (Foto:dok) |
Festival ini jua
merupakan bagian dari side event forum pertemuan antar Kepala Negara G20 di
Nusa Dua, Bali, yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM
(KemenKopUKM). Selaras dengan tema side event G20 yaitu "Local Wisdom for
Global Sustainability", Spice and Rice Festival akan mempromosikan
kekayaan rempah dan beras Nusantara di dalam rangka mendorong bergeraknya
komunitas masyarakat dan pelaku usaha kecil Indonesia untuk meningkatkan
peluang kemajuan ekonomi rakyat.
Indonesia adalah negeri kepulauan yang terletak di khatulistiwa beriklim tropis memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (baik di darat dan laut) yang menjadikan Nusantara surga pangan yang tiada habisnya. Salah satunya adalah beras, sumber pangan yang telah dibudidayakan manusia Nusantara sejak zaman Neolitikum. Setidaknya 8.000 jenis padi tumbuh di Nusantara (Rigg, 2002).
(Foto:dok) |
Tradisi masyarakat
Nusantara tak bisa dilepaskan dari pangan karena bagaimana mereka menjaga dan
mengolah pangan merupakan seni kehidupan (art of life) itu sendiri. Seiring
dengan jaman yang berubah, pandemi global Covid-19 menjadi momentum yang
menyadarkan kita bahwa ada rantai pengetahuan yang harus dijaga
keberlanjutannya, salah satunya adalah kekayaan kosa rasa pangan yang kita
miliki. Untuk menghormati dua warisan alam dan budaya Indonesia yaitu rempah
dan beras yang telah diakui dunia, Spice and Rice Festival ini hadir di tengah
perhelatan G20.
"Kami ingin
menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang layak
dikontribusikan bagi dunia untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung tujuan pembangunan
berkelanjutan yang inklusif, berkesetaraan dan berkeadilan bagi semua,"
ujar Ketua Yayasan Negeri Rempah, Kumoratih Kushardjanto. (ZIK/TIM)
0 Komentar