Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tobelo berhasil raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Kepala Kantor Imigrasi
Kelas II Non TPI Tobelo, Agung Pramono mengungkapkan bahwa, ia mengaku sangat
kaget dan tidak menyangka bahwa jajarannya berhasil menyabet predikat WBK
tersebut. “Alhamdulillah Puji syukur atas Rahmat dari ALLAH SWT yang telah
memberikan gelar WBK ini, kepada kami, dan Predikat WBK merupakan gelar
prestisius yang diincar seluruh satker pemerintah. Jujur, kami tidak menyangka
kantor kami yang kecil di ujung timur Indonesia bisa dianugerahi predikat WBK
ini, " ucapnya.
Agung mengungkapkan
bahwa Dalam proses seleksinya, jajarannya
tidak bekerja sendirian. Melainkan juga mendapatkan supervisi dari tim penilai
internal Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI, tim supervisi dari Setjen
Kemenkumham RI, Ditjen Imigrasi dan Kanwil Kemenkumham Maluku Utara.
Aspek penilaian, jelas
Agung, meliputi enam area perubahan, yakni manajemen perubahan, penataan tata
laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan
pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Ia bilang proses
penilaian cukup panjang, menyita waktu hampir setahun ini, dan cukup menguras
energi. Karena itu, pihaknya sangat bangga dengan predikat yang diraih
tersebut.
"Kami apresiasi
kerja keras seluruh petugas Imigrasi Tobelo dan juga kami berterima kasih atas
arahan serta bimbingan para pimpinan kami di Kanwil Kemenkumham Maluku Utara.
Tak lupa kami persembahkan gelar ini untuk seluruh ASN Kemenkumham RI”,
ucapnya.
Agung menyampaikan
bahwa keberhasilan kantornya meraih WBK karena beberapa inovasi berikut ini:
1. Papeda (Pelayanan
antar paspor khusus kelompok rentan) merupakan perwakilan inovasi berbasis hak
asasi manusia (HAM);
2. Ikan Kakap Merah
(inovasi berbasis aplikasi dalam kemudahan pelaporan kedatangan dan
keberangkatan alat angkut bagi penanggung jawab alat angkut);
3. Air Guraka ( inovasi
pengambilan foto biometrik untuk izin tinggal WNA secara mobile);
4. Cakalang (inovasi
yang memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan,
pertanyaan serta masukan secara online melalui website).
"Sengaja kami
ciptakan inovasi yang mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai wujud
mitigasi risiko yang telah disusun agar pelayanan bisa maksimal dan efektif
serta berkelanjutan,” tandasnya.
(ZIK/TIM)
0 Komentar