(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Jakarta,
KORANTRANSAKSI.com - Direktorat Jenderal Imigrasi dan VFS
Global Group bersepakat kolaborasi dalam pelayanan keimigrasian pada Rabu
(29/03/2023) di Jakarta. Salah satu butir yang disepakati dalam Agreed Minutes
of 1st Cooperation Meeting on Immigration Service Cooperation dengan VFS Global
yakni rencana kolaborasi dalam pelayanan Electronic Visa on Arrival (e-VOA)
Indonesia.
Direktur Jenderal
Imigrasi, Silmy Karim mengatakan bahwa, “Dalam rangka meningkatkan investasi,
pariwisata dan bisnis ke Indonesia, Ditjen Imigrasi perlu melakukan kolaborasi
dan kooperasi pada layanan keimigrasian seperti visa. Hal ini dilakukan demi
memberikan pengalaman pelanggan yang terbaik terutama melalui platform
digital”, ujar Silmy Karim.
Pertemuan pertama
antara Dirjen Imigrasi dengan CEO and Founder VFS Global Group, Zubin Karkaria
dilakukan pada 8 Maret 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dalam pertemuan
tersebut, keduanya juga menyepakati pentingnya kerja sama dalam pelayanan visa,
yakni membuka akses jaringan VFS di 145 negara sehingga dapat memikat penetrasi
atau jangkauan pada pemohon visa Indonesia.
“Sistem untuk
permohonan visa harus reliable dan memiliki keamanan yang baik. Saya tekankan
bahwa data pemohon visa harus tersimpan dalam database yang benar-benar aman
dan terjaga kerahasiaannya. Saya sudah terima proposal dari VFS Global dan
nanti akan ada diskusi kembali terkait kemungkinan untuk meresmikan kerja sama
jika semuanya sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia", ucap Silmy.
Saat ini, Direktorat
Jenderal Imigrasi sedang melakukan pengembangan kesisteman untuk mendukung
percepatan inovasi yang memudahkan masyarakat. Selain digitalisasi, Imigrasi
juga mengambil langkah-langkah strategis untuk memudahkan pembuatan visa tanpa
mengurangi fungsi pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian. (TIM)
0 Komentar