(Foto:dok) |
"Biasanya
pendakian itu malam dari Besakih jam 10 atau 11 malam. Jadi ketika mereka
mendaki pagi hari yang notabene di Besakih tidak ada penjaga. Artinya mereka
berusaha menghindari penjagaan agar tidak kena biaya administrasi," Kata
Koordinator Pendaki Gunung Agung Jalur Pasar Agung I Wayan Widi Yasa.
Widi menduga para WNA
itu berani mendaki gunung 3.142 MDPL tanpa pendampingan karena dipandu oleh
teman satu negara yang menjadi guide ilegal. Widi mengaku sempat menegur salah
satu guide ilegal berasal dari Rusia dalam bahasa Inggris. WN Rusia itu
pura-pura tidak mengerti bahasa Inggris sehingga Widi pasrah. "Pengalaman
kami di lapangan itu Bule rusia, yang menjadi leader-nya itu bahkan jadi guide.
Mereka jadi guide dari temannya," katanya.
Ia juga menyayangkan
perilaku WNA yang menjadi guide ilegal di Bali. Perilaku guide ilegal melanggar
aturan asosiasi yang mewajibkan guide adalah orang lokal. Hal ini juga
membahayakan keselamatan pendaki dan melecehkan nilai kesucian gunung Agung.
Widi berharap pemerintah dapat menindak bule yang menjadi guide ilegal.
"Bule-bule nakal
seperti ini memang harus dikasih jera bagaimana rencananya. Yang bisa
memberikan efek jera kan dari pemerintah seperti polisi atau imigrasi, yang
bisa mendeportasi atau gimana gitu," katanya. (TA/FER)
0 Komentar