Dugaan Adanya Kebocoran Data Pemilih, Pihak KPU meminta bantuan BSSN hingga BIN (Foto:dok) |
"Sekarang lagi kita
minta bantuan dari satgas cyber, sekarang bekerja BSSN, BIN, dia menaungi Mabes
(Polri)”, ucap Betty.
Betty tidak bisa
memastikan data apa yang bocor tersebut. Saat ini pihaknya akan menelusuri
terlebih dahulu. "Dicek dulu, seperti apa datanya, bagaimana bentuknya,
lagi dicek. Lagi ditelusuri," ungkapnya.
Dugaan kebocoran data tersebut diungkap akun media sosial X @p4c3n0g3. Ia menulis ada threat actor bernama Jimbo yang menjual data dari KPU. Data tersebut dijual sebesar 2 Bitcoin dengan memuat 252 juta data orang, lengkap dengan NIK, nomor KK, nomor KTP, nama, TPS, e-KTP, jenis kelamin serta tanggal lahir. Bahkan data yang bocor tersebut termasuk data dari Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan Konsulat Republik Indonesia (KRI). (OD)
0 Komentar