(Foto:dok) |
Silmy menceritakan
Syahrul meninggalkan Indonesia via Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 24
September untuk menuju ke Roma, Italia untuk menghadiri Forum Tingkat Tinggi
Konferensi Global tentang Peternakan Berkelanjutan Transformasi. Hingga saat
ini, Syahrul tak diketahui keberadaannya. “Belum masuk ke Indonesia, terakhir
di Roma,” kata Silmy.
Silmy mengatakan masih
menunggu keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kelanjutan dugaan
kasus korupsi Syahrul. Keputusan KPK nantinya bakal menjadi pertimbangan
Kemenkumham untuk menyematkan status Syahrul sebagai WNI yang masuk dalam
daftar pencarian orang alias DPO.
"Saya belum dapat
surat dari KPK berkaitan dengan usulan ataupun putusan berkaitan dengan
kebutuhan dalam hal proses penyidikan di KPK," ujarnya. Pada kesempatan
tersebut, Silmy mengatakan pihaknya tak bisa melakukan pencarian terhadap
Syahrul secara mandiri tanpa adanya surat dari KPK. "Saya membatasi diri
sesuai dengan tugas dan fungsi karena itu ada kewenangan di KPK," kata
Silmy.
Kementerian Pertanian
dikabarkan kehilangan kontak dengan Menteri Syahrul Yasin Limpo saat tengah
menjalani kunjungan kerja ke Spanyol Eropa. Kabar itu dibenarkan oleh Wakil
Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Menurut Harvick tim dari kementerian
pertanian yang turut mendampingi Syahrul Yasin dalam kunjungan kerja ke Spanyol
itu sudah tidak bisa menghubungi Syahrul dalam tiga hari terakhir.
Ia menyebut Syahrul sudah tidak bisa dihubungi sejak yang bersangkutan dijadwalkan pulang dari kunjungan kerjanya di Italia dan Spanyol. Seharusnya Syahrul tiba di Indonesia pada Sabtu, 30 September atau Minggu, 1 Oktober. "Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10) harusnya (Syahrul Yasin Limpo) sudah kembali (ke Indonesia). Baru dua, tiga hari (tidak bisa berkomunikasi dengan SYL)," kata Harvick usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa. (ZIK/TIM)
0 Komentar